Likuiditas global longgar, tren harga bitcoin masih akan menanjak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bitcoin kembali lagi menyentuh level tertingginya dalam dua tahun terakhir di pekan lalu. Kenaikan harga bitcoin tersebut masih akan berlanjut menuju level US$ 16.000 per btc. Momentum pemilihan presiden di Negeri Paman Sam diyakini mampu jadi salah satu sentimen pendukung kenaikan harga uang kripto tersebut.

Pada perdagangan Kamis (20/8), harga bitcoin sempat menyentuh level tertingginya dalam dua tahun terakhir di US$ 11.862 per btc. 

Co-founder CryptoWatch Christopher Tahir menjelaskan, pemicu utama kenaikan bitcoin di pekan lalu akibat dari banjirnya likuiditas keuangan global. Di samping itu, terjadi pergeseran likuiditas dari satu instrumen ke instrumen investasi lainnya, termasuk bitcoin.


"Saat saham dan emas dianggap terlalu mahal, pelaku pasar justru memindahkan aset atau dana mereka ke bitcoin," kata Chris kepada Kontan, Sabtu (22/8).

Baca Juga: Harga bitcoin meroket menjadi Rp 170 juta, apa penyebabnya?

Christopher memperkirakan, level resistance selanjutnya yang bakal ditembus bitcoin yakni US$ 16.000 per btc. Prediksinya, saat level tersebut harga akan mengalami koreksi lebih dulu, untuk kemudian melanjutkan tren bullish lanjutan dan menembus rekor harga tertinggi selanjutnya.

Selain itu, sentimen seperti pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) juga bakal jadi perhatian bagi pergerakan harga uang kripto tersebut. "Siapapun presidennya nanti, kemungkinan besar yang terjadi adalah kemungkinan harga naik, dikarenakan banyaknya dana yang berpotensi keluar dari aset lain," tambahnya.

Per Minggu (23/8), harga bitcoin berada di level US$ 11.613 per btc. Chris menilai, level support US$ 11.500 per btc bisa jadi pilihan bagi pelaku pasar untuk beli di level yang masih cukup murah.

Chris menganggap bitcoin sebagai best performing kripto dibandingkan penurunan kondisi pasar keuangan dan recovery yang tengah terjadi saat ini. Berdasarkan catatan Kontan, secara year to date (ytd) harga bitcoin sudah tumbuh sebanyak 61,8% dari level US$ 7.177 per btc pada 31 Desember 2019.

Baca Juga: Harga Aset Kripto Lyfe Terungkit Lebih Dari Tiga Kali Lipat Dalam Sehari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat