JAKARTA. Melambatnya pertumbuhan kredit industri perbankan di tahun ini, membuat PT Bank Permata Tbk (BNLI) merevisi target kreditnya melalui Rencana Bisnis Bank (RBB). Roy A. Arfandy, Presiden Direktur Bank Permata mengungkapkan, ketatnya likuiditas membuat penyaluran kredit jadi terbatas. "Kami menurunkan target kredit menjadi 12%-13% pada tahun 2014 ini," kata Roy, di Gedung Bank Indonesia (BI), Senin (4/8). Dengan target tersebut, artinya penyaluran kredit Bank Permata hanya berkisar Rp 119,81 triliun - Rp 120,88 triliun. Sekedar mengingatkan, tahun lalu, kredit Bank Permata mencapai Rp 106,98 triliun. Pada semester I/2014, jika tidak termasuk dampak dari depresiasi rupiah, kredit Bank Permata tumbuh 19% atau 15%. Secara total, portofolio kredit Permata di Juni 2014 mencapai Rp 127 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut didorong oleh pertumbuhan di sektor UKM dan local and middle market corporate melalui bisnis Trade Finance.
Likuiditas ketat, Bank Permata revisi target
JAKARTA. Melambatnya pertumbuhan kredit industri perbankan di tahun ini, membuat PT Bank Permata Tbk (BNLI) merevisi target kreditnya melalui Rencana Bisnis Bank (RBB). Roy A. Arfandy, Presiden Direktur Bank Permata mengungkapkan, ketatnya likuiditas membuat penyaluran kredit jadi terbatas. "Kami menurunkan target kredit menjadi 12%-13% pada tahun 2014 ini," kata Roy, di Gedung Bank Indonesia (BI), Senin (4/8). Dengan target tersebut, artinya penyaluran kredit Bank Permata hanya berkisar Rp 119,81 triliun - Rp 120,88 triliun. Sekedar mengingatkan, tahun lalu, kredit Bank Permata mencapai Rp 106,98 triliun. Pada semester I/2014, jika tidak termasuk dampak dari depresiasi rupiah, kredit Bank Permata tumbuh 19% atau 15%. Secara total, portofolio kredit Permata di Juni 2014 mencapai Rp 127 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut didorong oleh pertumbuhan di sektor UKM dan local and middle market corporate melalui bisnis Trade Finance.