KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) optimistis bisa mengejar target kontrak baru senilai Rp 35 triliun hingga tutup 2023. Upaya ini juga diharapkan bisa mendongkrak posisi likuiditas emiten pelat merah ini. Mengacu laporan keuangan perseroan, kas operasional PTPP per 31 Maret 2033 sebesar minus Rp 1,15 triliun. Nilai tersebut menurun dari posisi 31 Desember 2023 di Rp miliar. Kemudian, total kas dan setara kas emiten BUMN Karya ini mencapai Rp 3,98 triliun. Angka tersebut turun 18,71% dari posisi akhir 2022 di level Rp 4,90 triliun.
Sekretaris Perusahaan PTPP Bakthiyar Effendi menjelaskan, posisi kas operasional yang minus di awal tahun ini merupakan hal yang natural dalam bisnis konstruksi. “Karena perputaran cash out di proyek berjalan masih lebih besar dari cash in yang masih proses penagihan,” jelas dia kepada Kontan, Rabu (17/5).
Baca Juga: Emiten Konstruksi Diprediksi Tumbuh Terbatas Tahun Ini, Begini Kata Analis Effendi optimis hal itu seiringan dengan proyek baru yang dikantongi. Dan diharapkan menambah pemasukan uang muka sehingga posisi kas kian positif hingga tutup tahun. “Selain itu juga perusahaan merencanakan divestasi saham anak usaha atau afiliasi dan juga peralatan di tahun ini untuk menunjang kinerja cash flow,” ucap dia. Untuk meningkatkan kontrak baru, PTPP menargetkan proyek yang akan didominasi oleh proyek APBN, seperti infrastruktur dan bangunan gedung serta belanja modal BUMN serta bagian kecil proyek swasta. Asal tahu saja, PTPP menargetkan bisa mengantongi proyeksi baru senilai Rp 35 triliun pada 2023. Hingga tutup kuartal pertama 2023, PTPP telah mendapatkan Rp 4,08 triliun kontak baru. “Dengan modal kompetensi dasar, competitiveness, pertumbuhan ekonomi dan naiknya anggaran infrastruktur, kami yakin bisa mengejar angka sekitar Rp 35 triliun tahun ini,” tutur Effendi.
Baca Juga: Progres Baru 12%, Istana Presiden IKN Tetap Ditargetkan Kelar Sebelum Agustus 2024 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat