KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi likuiditas yang mengetat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat ada perilaku yang menunjukkan perbankan bisa mengurangi kepemilikan pada Surat Berharga Negara (SBN). Alasannya, OJK menilai bank kini memiliki permintaan kredit yang lebih tinggi. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan obligasi negara hanya merupakan salah satu strategi diversifikasi aset dan pendukung pengelolaan likuiditas bank. Artinya, jika permintaan kredit tinggi maka wajar jika porsi SBN jauh lebih kecil dibandingkan kredit dalam portofolio bank. Dian mencontohkan saat pandemi berlangsung, kepemilikan bank terhadap SBN meningkat cukup signifikan. Ini mengingat lemahnya permintaan kredit sedangkan di sisi lain pertumbuhan dana perbankan cukup tinggi. Pasca pandemi, kredit pun mulai ternormalisasi.
Likuiditas Ketat, OJK Lihat Ada Potensi Bank Kurangi Kepemilikan SBN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi likuiditas yang mengetat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat ada perilaku yang menunjukkan perbankan bisa mengurangi kepemilikan pada Surat Berharga Negara (SBN). Alasannya, OJK menilai bank kini memiliki permintaan kredit yang lebih tinggi. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan obligasi negara hanya merupakan salah satu strategi diversifikasi aset dan pendukung pengelolaan likuiditas bank. Artinya, jika permintaan kredit tinggi maka wajar jika porsi SBN jauh lebih kecil dibandingkan kredit dalam portofolio bank. Dian mencontohkan saat pandemi berlangsung, kepemilikan bank terhadap SBN meningkat cukup signifikan. Ini mengingat lemahnya permintaan kredit sedangkan di sisi lain pertumbuhan dana perbankan cukup tinggi. Pasca pandemi, kredit pun mulai ternormalisasi.