Likuiditas melimpah, suku bunga di pasar turun



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai suku bunga di pasar bakal terus menurun sejalan dengan masih berlimpahnya likuiditas di pasar. Penurunan paling signifikan terlihat di pasar uang jangka pendek. "Sekarang sudah terlihat suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) yang rendah mendekati batas bawah. Yield curve Surat Berharga Negara jangka pendek 1-3 bulan juga dalam kondisi turun," papar Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono, Jumat (10/2). Bahkan, menurutnya jika melihat suku bunga SBN bertenor 10 tahun, levelnya sudah di bawah BI rate. Kondisi ini merupakan imbas dari besarnya likuiditas di pasar. Likuiditas ini bisa dilihat dari penempatan dana di SBN yang hingga Januari 2012 sebesar Rp 735,62 triliun dan di SBI sebesar Rp 106,35 triliun. Berdasarkan Tinjauan Kebijakan Moneter BI teranyar, rata-rata suku bunga PUAB O/N di Januari 2012 sebesar turun 18 bps menjadi 4,37% dibandingkan Desember 2011. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan pelebaran koridor bawah (suku bunga Deposit Facility O/N) sebesar 150 bps menjadi 200 bps di bawah BI Rate yang berlaku sejak 18 Januari 2012. Selain rata-rata suku bunga PUAB O/N yang mengalami penurunan, volume transaksi di pasar uang antar bank juga mengalami penurunan akibat dari rendahnya permintaan. Sementara itu, suku bunga PUAB O/N yang menurun juga diikuti oleh penurunan suku bunga PUAB dengan tenor yang lebih panjang. Rata-rata suku bunga PUAB dengan tenor yang lebih panjang dari O/N pada Januari 2012 berada pada kisaran 4,41% – 4,75%. Di sisi lain, persepsi risiko di PUAB pada Januari 2012 tercatat stabil dari bulan sebelumnya. Hal itu tecermin pada rata-rata selisih suku bunga PUAB O/N tertinggi dan terendah yang relatif sama dari bulan sebelumnya sebesar 3 bps. Persepsi risiko yang rendah juga mengindikasikan kondisi PUAB yang cukup resilien terhadap gejolak eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: