JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menurunkan suku bunga simpanan deposito sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6% pada September 2014 dari 6,25% pada bulan sebelumnya. Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan, pihaknya menurunkan suku bunga deposito karena telah mencapai kondisi likuiditas yang lebih baik, untuk mendukung pertumbuhan kredit pada tahun 2014. Selain itu, saat ini kondisi likuiditas di pasar uang rupiah semakin longgar bila dibandingkan dengan periode menjelang Lebaran 2014. "Perebutan likuiditas antar bank pada periode menjelang Lebaran sangat terasa sebab, masing-masing bank berupaya menyediakan likuiditas yang cukup bagi para nasabahnya," kata Budi, Rabu (3/19). Sementara itu, suku bunga dana rupiah diperkirakan akan stabil pada masa mendatang menjadi pertimbangan Bank Mandiri untuk menyesuaikan tingkat suku bunga dana yang berlaku saat ini. "Kami akan memiliki beban bunga yang cukup besar jika mempertahankan suku bunga tetap tinggi. Selain itu, suku bunga tinggi juga akan membuat persaingan dana perbankan semakin ketat," tambahnya. Hingga Juni 2014, pengumpulan dana pihak ketiga untuk rupiah dan valuta asing (valas) dari deposito Bank Mandiri berkontribusi sekitar 36,11% dari total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun senilai Rp 501,34 triliun. Lanjutnya, penurunan suku bunga ini dapat mendorong penurunan bunga kredit, sehingga perbankan dapat menurunkan resiko kredit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Likuiditas membaik, BMRI turunkan bunga deposito
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menurunkan suku bunga simpanan deposito sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6% pada September 2014 dari 6,25% pada bulan sebelumnya. Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan, pihaknya menurunkan suku bunga deposito karena telah mencapai kondisi likuiditas yang lebih baik, untuk mendukung pertumbuhan kredit pada tahun 2014. Selain itu, saat ini kondisi likuiditas di pasar uang rupiah semakin longgar bila dibandingkan dengan periode menjelang Lebaran 2014. "Perebutan likuiditas antar bank pada periode menjelang Lebaran sangat terasa sebab, masing-masing bank berupaya menyediakan likuiditas yang cukup bagi para nasabahnya," kata Budi, Rabu (3/19). Sementara itu, suku bunga dana rupiah diperkirakan akan stabil pada masa mendatang menjadi pertimbangan Bank Mandiri untuk menyesuaikan tingkat suku bunga dana yang berlaku saat ini. "Kami akan memiliki beban bunga yang cukup besar jika mempertahankan suku bunga tetap tinggi. Selain itu, suku bunga tinggi juga akan membuat persaingan dana perbankan semakin ketat," tambahnya. Hingga Juni 2014, pengumpulan dana pihak ketiga untuk rupiah dan valuta asing (valas) dari deposito Bank Mandiri berkontribusi sekitar 36,11% dari total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun senilai Rp 501,34 triliun. Lanjutnya, penurunan suku bunga ini dapat mendorong penurunan bunga kredit, sehingga perbankan dapat menurunkan resiko kredit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News