Likuiditas membaik, penawaran lelang SUN tembus Rp 105 triliun hari ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya angka penawaran lelang surat utang negara (SUN) pada hari ini, Selasa (2/6) mencerminkan kondisi likuiditas yang semakin baik di pasar SUN. Lelang SUN hari ini menyentuh Rp 105,3 triliun atau naik 42,7% dari penawaran lelang SUN sebelumnya.

Meskipun begitu, penawaran SUN kali ini belum bisa mengalahkan level rekor di Februari 2020 yang mencapai Rp 127 triliun. Dari penawaran yang masuk pada lelang hari ini, pemerintah hanya memenangkan Rp 24,35 triliun atau sedikit di atas target indikatif.

Ekonom Pefindo Fikri C Permana mengatakan, naiknya angka penawaran jadi kabar gembira sekaligus memperlihatkan likuiditas yang semakin baik. Di saat yang sama, tingginya penawaran pada lelang SUN hari ini (2/6) juga menandakan minat investor domestik dan global yang mulai pulih terhadap pasar SUN. "Ini bahkan lebih baik dibanding periode-periode dari awal tahun," ungkap Fikri kepada Kontan, Selasa (2/6).


Baca Juga: Lelang SUN hari ini banjir peminat setelah tembus Rp 105,27 triliun

Adapun beberapa sentimen yang berhasil menopang kenaikan penawaran SUN hari ini antara lain kondisi rupiah yang stabil, dan posisi credit default swap (CDS) yang semakin turun dan menjauhi level 200 basis point.

Selain itu, adanya stimulus fiskal dari berbagai negara utama dunia seperti Amerika Serikat (AS) Uni Eropa dan Jepang, turut jadi sentimen positif. Pasalnya, negara-negara tersebut turut memasukkan stimulus pasar surat utang yang memungkinkan mendorong pembelian surat utang.

Baca Juga: Pemerintah dinilai sulit bayar beban utang dan bebani generasi mendatang

Sentimen lainnya, kebijakan pelonggaran moneter yang dianut hampir semua bank sentral global ikut mendorong naiknya penawaran lelang SUN Selasa (2/6).

Di sisi lain, Fikri mengungkapkan risiko pandemi virus corona gelombang kedua dan pemulihan industri manufaktur di seluruh dunia yang masih belum berjalan sepenuhnya. Alhasil, situasi tersebut masih jadi hambatan maupun tantangan untuk penguatan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati