JAKARTA. Kondisi likuiditas perbankan domestik, agaknya mulai melonggar. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ada sinyal positif untuk likuiditas. Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI, mengatakan, hasil monitoring BI memperlihatkan risiko likuiditas perbankan terjaga dan diperkirakan terus membaik hingga akhir tahun. Kondisi ini didorong oleh aliran masuk uang kartal pasca lebaran dan mulai ekspansifnya keuangan Pemerintah, serta belanja Pemerintah yang mulai tinggi sesuai dengan pola rutin.
“Simulasi dengan menggunakan skenario pertumbuhan kredit 17%, pembalikan modal dan kenaikan harga BBM, rasio likuiditas perbankan di 2014 diperkirakan masih di atas batas aman,” kata Halim, Jumat (12/9).
Harus diakui, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bank memang masih melambat di Juli 2014 menjadi 11,36%, dari posisi pertumbuhan 13,63% di bulan sebelumnya. Halim menambahkan, perlambatan pertumbuhan DPK ini bersifat sementara.
Halim menambahkan, perbaikan DPK ini sejalan dengan perbaikan kondisi likuiditas dari beberapa bank besar, karena mereka sudah mulai menurunkan suku bunga simpanan pada Agustus 2014. Nah, kondisi ini diharapkan dapat terus berlanjut hingga aksi perebutan DPK antar bank yang sempat terjadi di beberapa periode sebelumnya semakin berkurang. “Meskipun telah mulai membaik. Ke depan, BI akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memantau potensi risio yang terjadi pada perbankan dari eksternal atau internal,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News