KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati likuiditas perbankan terus menurun. Kendati demikian, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, likuiditas perbankan masih terjaga. “Hal yang penting tentu dalam menjaga perbankan, saat ini, kecukupan modal dan alat likuid masih sehat,” ujar Mahendra di Jakarta, Rabu (31/8). OJK mencatat likuiditas perbankan turun. Ini tercermin dari alat likuid (AL) terhadap non core deposit (NCD) mengalami penurunan dari 133,35% di Juni 2022 menjadi 124,45% di Juli 2022. Regulator melihat ini akan terus berlanjut seiring dengan kenaikan giro wajib minimum (GWM) 150 basis poin (BPS) di 1 September 2022 mendatang juga sebagai respon kenaikan suku bunga kebijakan.
Likuiditas Perbankan Menurun, Ini Kata OJK
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati likuiditas perbankan terus menurun. Kendati demikian, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, likuiditas perbankan masih terjaga. “Hal yang penting tentu dalam menjaga perbankan, saat ini, kecukupan modal dan alat likuid masih sehat,” ujar Mahendra di Jakarta, Rabu (31/8). OJK mencatat likuiditas perbankan turun. Ini tercermin dari alat likuid (AL) terhadap non core deposit (NCD) mengalami penurunan dari 133,35% di Juni 2022 menjadi 124,45% di Juli 2022. Regulator melihat ini akan terus berlanjut seiring dengan kenaikan giro wajib minimum (GWM) 150 basis poin (BPS) di 1 September 2022 mendatang juga sebagai respon kenaikan suku bunga kebijakan.