JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui, kondisi likuiditas perbankan syariah di awal tahun ini membaik dibanding awal tahun lalu. Kondisi ini tak lepas dari pelaku industri perbankan syariah yang mengerem penyaluran pembiayaan dalam setahun terakhir ini. Menurut Edy Setiadi, Deputi Komisioner OJK, sepanjang setahun terakhir, perbankan syariah berburu dana pihak ketiga (DPK) dengan sungguh-sungguh di masa likuiditas perbankan termasuk perbankan syariah sedang ketat. "Ini wajar mengingat likuiditas adalah ibarat darah dalam tubuh manusia," kata Edy di Jakarta, Jumat (22/5). Di saat bersamaan, penyaluran pembiayaan oleh industri perbankan syariah melambat cukup signifikan. Terutama kondisi ini disebabkan banyak Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sedang melakukan konsolidasi internal. "Karena kita tahu rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) perbankan syariah walaupun sudah mulai menurun, tapi masih tetap tinggi," ujar Edy.
Likuiditas perbankan syariah di awal tahun membaik
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui, kondisi likuiditas perbankan syariah di awal tahun ini membaik dibanding awal tahun lalu. Kondisi ini tak lepas dari pelaku industri perbankan syariah yang mengerem penyaluran pembiayaan dalam setahun terakhir ini. Menurut Edy Setiadi, Deputi Komisioner OJK, sepanjang setahun terakhir, perbankan syariah berburu dana pihak ketiga (DPK) dengan sungguh-sungguh di masa likuiditas perbankan termasuk perbankan syariah sedang ketat. "Ini wajar mengingat likuiditas adalah ibarat darah dalam tubuh manusia," kata Edy di Jakarta, Jumat (22/5). Di saat bersamaan, penyaluran pembiayaan oleh industri perbankan syariah melambat cukup signifikan. Terutama kondisi ini disebabkan banyak Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sedang melakukan konsolidasi internal. "Karena kita tahu rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) perbankan syariah walaupun sudah mulai menurun, tapi masih tetap tinggi," ujar Edy.