JAKARTA. Kondisi likuiditas yang seret dan posisi BI rate sebesar 9,5 % benar-benar mencekik semua lini usaha. Tak terkecuali perusahaan pembiayaan (multifinance). Akibatnya, kalangan perusahaan multifinance pun memperkirakan realisasi kredit bakalan merosot sekitar 20 % hingga akhir tahun nanti.Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia mengatakan perhitungan penurunan realisasi pembiayaan itu berdasarkan perbandingan realisasi kredit secara bulanan. "Realisasi pembiayaan di tiga bulan terakhir 2008 kemungkinan besar anjlok hingga 20 % ketimbang bulan sebelumnya," ungkapnya ke KONTAN Rabu (8/10).Menurut Wiwie, ada dua faktor utama yang menyebabkan kondisi itu. Pertama, kondisi pasar keuangan dan makroekonomi yang bergejolak saat ini membuat likuiditas sangat ketat. Sehingga, mau tak mau kucuran kredit perusahaan pembiayaan tersendat secara otomatis.
Likuiditas Seret, Perusahaan Multifinance Ikut Menjerit
JAKARTA. Kondisi likuiditas yang seret dan posisi BI rate sebesar 9,5 % benar-benar mencekik semua lini usaha. Tak terkecuali perusahaan pembiayaan (multifinance). Akibatnya, kalangan perusahaan multifinance pun memperkirakan realisasi kredit bakalan merosot sekitar 20 % hingga akhir tahun nanti.Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia mengatakan perhitungan penurunan realisasi pembiayaan itu berdasarkan perbandingan realisasi kredit secara bulanan. "Realisasi pembiayaan di tiga bulan terakhir 2008 kemungkinan besar anjlok hingga 20 % ketimbang bulan sebelumnya," ungkapnya ke KONTAN Rabu (8/10).Menurut Wiwie, ada dua faktor utama yang menyebabkan kondisi itu. Pertama, kondisi pasar keuangan dan makroekonomi yang bergejolak saat ini membuat likuiditas sangat ketat. Sehingga, mau tak mau kucuran kredit perusahaan pembiayaan tersendat secara otomatis.