Likuiditas valas Danamon dan Permata masih aman



JAKARTA. Penguatan mata uang dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah tidak serta membuat likuiditas valuta asing di perbankan menjadi kering. PT Bank Danamon Indonesia Tbk, salah satu yang mengklaim masih mengantongi likuiditas valas, terutama dollar AS. Muliadi Rahardja, Wakil Direktur Utama Danamon mengatakan, penguatan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah belum berdampak tinggi terhadap permintaan valas yang dilayaninya. "Kami melihat, aktivitas jual beli dollar AS masih normal. Likuiditas kami memenuhi permintaan saat ini lah," ujarnya, Selasa (28/7). Hal senada juga disampaikan Roy A Arfandy, Direktur Utama PT Bank Permata Tbk. Menurut dia, pengelolaan valasnya masih normal, karena lebih banyak untuk mendukung permintaan nasabah. "Misalnya, untuk pelunasan Letter of Credit jatuh tempo," terang dia. Namun, secara umum, sambung dia, volume transaksi valas tahun ini malah agak menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu, seiring melambatnya ekonomi. "Soal spread, bank tidak akan mengejar keuntungan. Tetapi lebih mementingkan relasi jangka panjang. Kalau kemahalan nanti nasabah tidak ada yang mau transaksi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan