JAKARTA. Tahun lalu, industri perbankan mengalami kebanjiran likuiditas valuta asing (valas). Fenomena banjir likuiditas valas tidak bakal terulang di tahun ini. Alasannya, pengetatan likuiditas rupiah turut menyusutkan likuiditas valas. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga akhir Desember 2013, dana pihak ketiga (DPK) valas tumbuh 36% menjadi Rp 638,81 triliun. Di akhir tahun 2012, DPK valas di posisi Rp 467,66 triliun. Pertumbuhan dana valas melesat jauh dibandingkan pertumbuhan DPK bank umum yang hanya 13%. Suplai giro valas menjadi pemicu likuiditas melimpah. Tahun lalu, giro valas tumbuh 38% menjadi Rp 276,85 triliun. Tabungan valas tumbuh 34% menjadi Rp 89,01 triliun dari sebelumnya Rp 66,34 triliun. Serta deposito valas tumbuh 34% menjadi Rp 272,95 triliun. Bank Mandiri menjadi salah satu bank yang mendapat berkah likuiditas valas. Bank berlogo pita emas ini mencatat pertumbuhan giro valas sebesar 171% menjadi Rp 11,4 triliun. Kendati begitu, sepertinya likuiditas valas bakal menyurut. Tigor M. Siahaan, Citi Country Officer Indonesia Citibank N.A, mengatakan, tahun ini likuiditas valas tidak lagi membanjiri perbankan. Bank sudah gencar mencari pendanaan valas di tahun sebelumnya.
Likuiditas valas tak lagi membanjiri bank
JAKARTA. Tahun lalu, industri perbankan mengalami kebanjiran likuiditas valuta asing (valas). Fenomena banjir likuiditas valas tidak bakal terulang di tahun ini. Alasannya, pengetatan likuiditas rupiah turut menyusutkan likuiditas valas. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga akhir Desember 2013, dana pihak ketiga (DPK) valas tumbuh 36% menjadi Rp 638,81 triliun. Di akhir tahun 2012, DPK valas di posisi Rp 467,66 triliun. Pertumbuhan dana valas melesat jauh dibandingkan pertumbuhan DPK bank umum yang hanya 13%. Suplai giro valas menjadi pemicu likuiditas melimpah. Tahun lalu, giro valas tumbuh 38% menjadi Rp 276,85 triliun. Tabungan valas tumbuh 34% menjadi Rp 89,01 triliun dari sebelumnya Rp 66,34 triliun. Serta deposito valas tumbuh 34% menjadi Rp 272,95 triliun. Bank Mandiri menjadi salah satu bank yang mendapat berkah likuiditas valas. Bank berlogo pita emas ini mencatat pertumbuhan giro valas sebesar 171% menjadi Rp 11,4 triliun. Kendati begitu, sepertinya likuiditas valas bakal menyurut. Tigor M. Siahaan, Citi Country Officer Indonesia Citibank N.A, mengatakan, tahun ini likuiditas valas tidak lagi membanjiri perbankan. Bank sudah gencar mencari pendanaan valas di tahun sebelumnya.