JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah meresmikan pengembangan Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Menurut SBY, ada lima alasan mengapa pengembangan bandara tersebut menjadi kawasan aerotropolis.Pertama, laju pertumbuhan perekonomian Indonesia yang rata-rata di atas 6% menempatkannya dalam jajaran 15 perekonomian terbesar di dunia. Dengan demikian, SBY mengatakan terjadi pertumbuhan pasar domestik termasuk jasa perhubungan. "Kami harus jawab dan memenuhi baik sarana maupun prasarana perhubungan," kata SBY saat melakukan ground breaking pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (2/8).Kedua, adanya kesepakatan peningkatan konektivitas di kawasan ASEAN dan Asia Timur sehingga kebutuhan transportasi udara menjadi suatu keharusan. Menurutnya, semua negara di kawasan ASEAN sepakat mempercepat pembangunan konektivitas. "Ini harus dibangun secara sungguh-sungguh lima hingga 10 tahun mendatang," katanya. Ketiga, pengembangan Bandara Soekarno Hatta sejalan dengan masterplan MP3EI yang melibatkan pembangunan infrastruktur yang menyeluruh dalam enam koridor. "Kami berharap dengan tambahan sarana dan infrastruktur, investasi bisa didapatkan dan pertumbuhan juga meningkat," jelasnya.Keempat, tahun 2015 rencananya diberlakukannya Asean Economic Community sehingga pihak yang memiliki daya saing tinggi akan mendapatkan manfaat besar. "Tidak ada kata lain, Indonesia, pemerintah, pebisnis harus siap, sehingga pas diberlakukan negara kita mendapatkan manfaat nyata," katanya.Kelima, pengembangan bandara ini akan menambah lapangan kerja dan bermanfaat bagi industri turunannya.Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, pengembangan Bandara Soekarno Hatta sebagai respon dan antisipasi pemerintah di sektor transportasi udara. Menurut, setiap hambatan yang terjadi di sektor transportasi akan berdampak ke roda perekonomian masyarakat maupun nasional mengingat sektor ini sebagai bagian dari urat nadi pembangunan ekonomi nasional.Pemerintah mencatat industri angkutan udara tumbuh pesat dalam lima tahun terakhir. Indonesia bahkan diprediksi akan menjadi pasar terbesar kesembilan di dunia untuk penerbangan domestik dan keenam untuk internasional.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lima alasan pengembangan Bandara Soekarno Hatta
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah meresmikan pengembangan Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Menurut SBY, ada lima alasan mengapa pengembangan bandara tersebut menjadi kawasan aerotropolis.Pertama, laju pertumbuhan perekonomian Indonesia yang rata-rata di atas 6% menempatkannya dalam jajaran 15 perekonomian terbesar di dunia. Dengan demikian, SBY mengatakan terjadi pertumbuhan pasar domestik termasuk jasa perhubungan. "Kami harus jawab dan memenuhi baik sarana maupun prasarana perhubungan," kata SBY saat melakukan ground breaking pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (2/8).Kedua, adanya kesepakatan peningkatan konektivitas di kawasan ASEAN dan Asia Timur sehingga kebutuhan transportasi udara menjadi suatu keharusan. Menurutnya, semua negara di kawasan ASEAN sepakat mempercepat pembangunan konektivitas. "Ini harus dibangun secara sungguh-sungguh lima hingga 10 tahun mendatang," katanya. Ketiga, pengembangan Bandara Soekarno Hatta sejalan dengan masterplan MP3EI yang melibatkan pembangunan infrastruktur yang menyeluruh dalam enam koridor. "Kami berharap dengan tambahan sarana dan infrastruktur, investasi bisa didapatkan dan pertumbuhan juga meningkat," jelasnya.Keempat, tahun 2015 rencananya diberlakukannya Asean Economic Community sehingga pihak yang memiliki daya saing tinggi akan mendapatkan manfaat besar. "Tidak ada kata lain, Indonesia, pemerintah, pebisnis harus siap, sehingga pas diberlakukan negara kita mendapatkan manfaat nyata," katanya.Kelima, pengembangan bandara ini akan menambah lapangan kerja dan bermanfaat bagi industri turunannya.Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, pengembangan Bandara Soekarno Hatta sebagai respon dan antisipasi pemerintah di sektor transportasi udara. Menurut, setiap hambatan yang terjadi di sektor transportasi akan berdampak ke roda perekonomian masyarakat maupun nasional mengingat sektor ini sebagai bagian dari urat nadi pembangunan ekonomi nasional.Pemerintah mencatat industri angkutan udara tumbuh pesat dalam lima tahun terakhir. Indonesia bahkan diprediksi akan menjadi pasar terbesar kesembilan di dunia untuk penerbangan domestik dan keenam untuk internasional.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News