JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebutkan ada 10 area yang rawan terjadinya tindak pidana korupsi. Namun dari 10 area itu hanya lima area yang mendapatkan penekanan. Pertama, pencegahan dan pengamanan yang sangat serius atas korupsi yang merugikan APBN dan APBD. SBY menyebutkan dalam dua tahun ini masih terjadi kasus-kasus korupsi yang melibatkan unsur DPR maupun DPRD dengan unsur pemerintah pusat maupun daerah yang tentu merugikan negara. "Oleh karena itu, ini saya jadikan prioritas pertama dari sepuluh area yang rawan korupsi tadi," kata SBY dalam kesempatan konferensi pers usai melaksanakan sidang kabinet terbatas di Kejaksaan Agung, Rabu (25/7).
Lima area rawan korupsi versi SBY
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebutkan ada 10 area yang rawan terjadinya tindak pidana korupsi. Namun dari 10 area itu hanya lima area yang mendapatkan penekanan. Pertama, pencegahan dan pengamanan yang sangat serius atas korupsi yang merugikan APBN dan APBD. SBY menyebutkan dalam dua tahun ini masih terjadi kasus-kasus korupsi yang melibatkan unsur DPR maupun DPRD dengan unsur pemerintah pusat maupun daerah yang tentu merugikan negara. "Oleh karena itu, ini saya jadikan prioritas pertama dari sepuluh area yang rawan korupsi tadi," kata SBY dalam kesempatan konferensi pers usai melaksanakan sidang kabinet terbatas di Kejaksaan Agung, Rabu (25/7).