Lima bank ini salurkan FLPP paling tinggi di kuartal I-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat, sampai dengan Selasa (24/3) lalu, realisasi penyaluran rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kuartal I-2020 telah mencapai Rp 1,05 triliun.

Pada kuartal pertama ini, PPDPP mencatat setidaknya ada lima bank pelaksana yang telah melakukan penyaluran tertinggi sejak Januari hingga 24 Maret 2020 lalu.

Rinciannya adalah Bank BTN sebanyak 4.420 unit rumah, Bank BNI sebanyak 1.925 unit rumah, Bank Pembangunan Daerah (BPD) BJB sebanyak 961 unit rumah, Bank Arthagraha sebanyak 390 unit rumah, dan BPD Jatim Syariah sebanyak 350 unit rumah.


Baca Juga: Realisasi penyaluran FLPP di kuartal I capai 10.436 debitur

Sebelumnya, pemerintah melalui PPDPP Kementerian PUPR menetapkan target penyaluran bantuan pembiayaan perumahan FLPP pada tahun 2020 sebesar Rp 11 triliun. 

Dana tersebut terdiri atas Rp 9 triliun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2020, serta Rp 2 triliun berasal dari pengembalian pokok.

Adapun anggaran FLPP tersebut dialokasikan untuk pembiayaan sekitar 102.500 unit rumah.

Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan, jika melihat dari kuota yang dialokasikan pada tahun 2020, saat ini terdapat tiga bank pelaksana yang mengalokasikan anggaran penyaluran FLPP lebih dari 60%.

"Pertama, BRI Agro (66,50%) untuk 133 unit rumah dengan nilai penyaluran Rp 12,8 miliar atau 60,01%," ujar Arief di dalam keterangan tertulis, Rabu (24/3).

Kedua, Bank Jateng (60,00%) untuk 90 unit rumah dengan nilai penyaluran Rp 8,7 miliar atau 54,41%. Ketiga, Bank Kalsel Syariah (64,72%) 233 unit rumah dengan nilai penyaluran Rp 24,2 miliar atau 62,66%.

Di dalam penyaluran FLPP, PPDPP bekerja sama dengan 37 bank pelaksana yang terdiri atas 10 bank nasional dan 27 Bank Pembangunan Daerah (BPD), baik konvensional maupun syariah.

Baca Juga: Ekonomi melambat, sektor perumahan diharapkan jadi obat pendorong pertumbuhan

"Kami memproyeksikan anggaran Rp 11 triliun di tahun ini dapat didistribusikan dengan baik kepada seluruh bank pelaksana penyalur FLPP hingga akhir tahun 2020," kata Arief.

Adapun alokasi penetapan kuota yang ditetapkan kepada tiap bank pelaksana, dilakukan secara merata sesuai dengan kapasitas dan proporsi kebutuhan, berdasarkan data yang disajikan pada aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi