KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang properti kini tengah berbondong-bondong melirik bangunan dengan konsep
transit oriented development (TOD) alias dekat dengan moda transportasi umum. Salah satu emiten dengan proyek TOD terbanyak adalah PT Adhi Commuter Properti, anak perusahaan pelat merah PT Adhi Karya Tbk (
ADHI). Berdasarkan penelusuran Kontan, berikut beberapa perusahaan beserta proyeknya. 1. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk Pada September tahun lalu, emiten berkode saham
URBN ini resmi meluncurkan 1.700 unit apartemen di tower pertama Urban Sky yang berkonsep TOD. Berdasarkan catatan Kontan, proyek Urban Sky saat ini telah berjalan sebanyak 40% dan rencananya bisa diserahkan ke konsumen pada 2021. Asal tahu saja, Urban Sky telah dibeli oleh PT Wijaya Karya Realty.
Selain itu, manajemen URBN juga menegaskan saat ini mereka fokus pada upaya penyelesaian empat proyek
eksisting TOD yaitu Urban Signature di Ciracas Jawa Barat dan Gateway Park yang merupakan kerja sama operasional (KSO) dengan PT Adhi Commuter Property, serta melanjutkan Urban Sky dan Urban Suites.
Baca Juga: Catat! Belanja Aset Urban Jakarta Propertindo (URBN) Mencapai 58,52% 2. PT Adhi Commuter Properti Pada Juli 2019 lalu Kontan mencatat terdapat delapan proyek yang sedang proses perizinan dan pengembangan, meliputi Cisauk Point, Oase Park dan The Premiere MTH, Bogor Raya, Cibubur, Sentul KM 37, Sentul KM 29 dan Sentul Side. Dari pengembangan tersebut diharapkan menghasilkan nilai properti Rp 42 triliun. Sementara itu, tujuh TOD yang sudah berjalan di antaranya TOD Eastern Green di Bekasi, TOD Royal Sentul Park di Bogor, TOD Gateway Park di Jaticepaka, TOD Urban Signature di Ciracas, TOD Oase Park di Ciputat, TOD Cisauk Point di Cisauk, dan TOD Green Avenue di Bekasi Timur.
Baca Juga: Anak usaha Adhi Karya mulai bangun proyek LRT City Bekasi 3. PT PP Properti Tbk Anak usaha
PTPP ini tengah fokus membangun TOD di daerah dekat Stasiun Juanda. Rencananya, manajemen akan membangun dua tower. Rencananya dari dua tower tersebut akan dibangun sekitar 700 unit apartemen adapun nilai investasinya sekitar Rp 300 miliar. Hanya saja saat ini, emiten berkode saham
PPRO ini sedang mengurus proses perijinan dan diharapkan bisa melaksanakan pembangunan pada Desember 2019. PPRO juga tengah menggarap
master plan design untuk TOD di sekitar Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Manggarai, Jakarta. Selain di Jakarta, PPRO juga membawa konsep TOD ini ke Surabaya yakni dekat dengan Stasiun Gubeng. Proyek TOD di Stasiun Gubeng Surabaya ini bernilai Rp 1,2 triliun.
Baca Juga: PP Properti (PPRO) siap meraup berkah dari pemindahan ibu kota 4. PT Metropolitan Land tbk (MTLA) PT Metropolitan Land Tbk atau Metland tengah fokus pada pengembangan hunian TOD di dua lokasi yaitu Telaga Murni Cibitung dan
township di wilayah Kertajati. Berdasarkan catatan Kontan, TOD di Telaga Murni Cibitung akan dibangun di lahan seluas 400 hektare (ha). Namun pada Agustus lalu manajemen baru mengembangkan 100 ha, sehingga Metland akan ngebut di proyek ini Di sisi lain, MTLA akan mengembangkan TOD Kertajati di lahan seluas 100 ha. Sebagai tahap awal mereka membangun hotel. Konstruksi dan
ground breaking dilakukan pada akhir Agustus 2019. Adapun investasi awal yang disiapkan untuk pembangunan hotel sebesar Rp 100 miliar.
Baca Juga: Metland (MTLA) Mengembangkan Kawasan TOD di Cibitung dan Kertajati 5. PT Wijaya Karya Tbk
Berdasarkan catatan Kontan, emiten berkode saham
WIKA ini akan membangun proyek TOD di sepanjang jalur kereta cepat Jakarta Bandung. Lahan yang disiapkan 1.970 ha dengan rincian di Karawang seluas 250 ha, Walini seluas 1.270 ha dan Tegalluar 450 ha. Sebelumnya, manajemen WIKA sempat menyebutkan beberapa lokasi yang dipilih untuk pembangunan TOD seperti dekat dengan Stasiun Pasar Senen, Stasiun Karet, kawasan Pulomas yang terintegrasi dengan LRT Jakarta dan kawasan MT Haryono yang letaknya dekat LRT Jabodetabek.
Baca Juga: Fokus kembangkan properti di Jabodetabek, ini produk teranyar WIKA Realty Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati