YOGYAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan, ada lima isu yang sedang berkembang terutama dalam industri perbankan syariah. Isu ini harus terus didorong dan dijalankan secara konkrit untuk mendukung pertumbuhan bank syariah dalam menuju masyarakat ekonomi ASEAN di tahun 2015. "Sampai akhir tahun 2015 market share bank syariah akan lebih dari 5% terhadap pasar," kata Halim Alamsyah, Deputi Guberbur BI, dalam acara Bank Indonesia Annual Seminar International Islamic Finance, Rabu (20/4). Halim memaparkan ada lima isu terkait soal perkembangan perbankan syariah. Pertama, kemampuan industri syariah bisa mendukung ekonomi dan stabilitas keuangan. Kedua, peran otoritas seperti pemerintah dan BI harus turut serta dalam perkembangan ekspansi bisnis perbankan syariah. Ketiga, kesiapan sumber daya manusia (SDM) perbankan syariah dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. "Dalam satu tahun ini, membutuhkan kurang lebih 40 ribu SDM," kata Halim. Keempat, harmonisasi antara bank syariah dengan nasabah, sehingga perbedaan bisnis dalam industri perbankan ditanamkan nilai-nilai moral untuk kesehatan industri. Kelima, Pengembangan produk dan jasa perbankan syariah yang diminati oleh nasabah dalam mengelola keuangan. "Diharapkan, kegiatan pemerintah bisa memanfaatkan bank syariah kedepannya, sehingga market sharenya pun akan semakin meningkat," tambah Halim.
Lima hal pendukung tumbuh kembang bank syariah
YOGYAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan, ada lima isu yang sedang berkembang terutama dalam industri perbankan syariah. Isu ini harus terus didorong dan dijalankan secara konkrit untuk mendukung pertumbuhan bank syariah dalam menuju masyarakat ekonomi ASEAN di tahun 2015. "Sampai akhir tahun 2015 market share bank syariah akan lebih dari 5% terhadap pasar," kata Halim Alamsyah, Deputi Guberbur BI, dalam acara Bank Indonesia Annual Seminar International Islamic Finance, Rabu (20/4). Halim memaparkan ada lima isu terkait soal perkembangan perbankan syariah. Pertama, kemampuan industri syariah bisa mendukung ekonomi dan stabilitas keuangan. Kedua, peran otoritas seperti pemerintah dan BI harus turut serta dalam perkembangan ekspansi bisnis perbankan syariah. Ketiga, kesiapan sumber daya manusia (SDM) perbankan syariah dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. "Dalam satu tahun ini, membutuhkan kurang lebih 40 ribu SDM," kata Halim. Keempat, harmonisasi antara bank syariah dengan nasabah, sehingga perbedaan bisnis dalam industri perbankan ditanamkan nilai-nilai moral untuk kesehatan industri. Kelima, Pengembangan produk dan jasa perbankan syariah yang diminati oleh nasabah dalam mengelola keuangan. "Diharapkan, kegiatan pemerintah bisa memanfaatkan bank syariah kedepannya, sehingga market sharenya pun akan semakin meningkat," tambah Halim.