Lima hari berturut-turut, infeksi virus corona di Korea Selatan di atas 300



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan melaporkan lebih dari 330 kasus virus corona baru. Ini menjadi hari kelima secara berturut-turut kasus harian virus corona baru di Korea Selatan lebih dari 300. 

Para pejabat memperingatkan bahwa aturan yang lebih ketat dapat diberlakukan jika tren tersebut terus mengancam kawasan padat penduduk termasuk ibu kota Seoul dan sekitarnya. 

Minggu (22/110, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan, ada 330 kasus virus corona harian baru hingga tengah malam pada Sabtu (21/11). Jumlah ini sebenarnya turun dari jumlah yang dilaporkan hari sebelumnya, yang capai 386. Ini jadi tingkat tertinggi sejak Agustus lalu.


Para pejabat memperingatkan, jika jumlah infeksi baru tidak turun secara substansial, maka pemerintah dapat menaikkan tingkat peraturan jarak sosial.

Baca Juga: Jangan sampai keliru, berikut ini adalah perbedaan flu biasa dan COVID-19

Pada hari Sabtu, seorang pejabat KDCA mengatakan, Korea Selatan berada pada "titik kritis" dan dapat menghadapi wabah nasional yang besar yang melampaui dua gelombang infeksi sebelumnya, jika gagal memblokir penyebaran saat ini.

Minggu (15/11), Korea Selatan sudah memperketat pedoman pencegahan menjelang ujian masuk perguruan tinggi tahunan yang sangat kompetitif yang dijadwalkan pada 3 Desember. Perdana Menteri Chung Sye-kyun menyerukan agar semua pertemuan sosial pun dibatalkan.

Bar, klub malam, layanan keagamaan, dan acara olahraga tetap diizinkan dengan pembatasan kehadiran, tetapi itu bisa berubah jika pejabat memberlakukan lebih banyak tindakan menjaga jarak sosial.

Korea Selatan telah menerapkan upaya pelacakan, pengujian, dan karantina yang agresif untuk membasmi wabah tanpa memberlakukan lockdown. Tetapi negara ini telah dirundung oleh sejumlah kecil infeksi yang terus-menerus. Hingga saat ini, total kasus virus corona di Negeri Ginseng ini capai 30.733 dengan 505 kematian.

Selanjutnya: Pakar militer China: Jet tempur Taiwan bisa kami jatuhkan sebelum sempat menyerang

Editor: Anna Suci Perwitasari