Lima Jurus AMIN Atasi Ketimpangan Ekonomi dan Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mengurangi ketimpangan ekonomi dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) siapkan lima program. 

Anggota Dewan Pakar tim capres cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN), Bratanata Perdana mengatakan program pertama yang diusung AMIN ialah mengembangkan investasi padat karya. Hal itu dilakukan dengan memberikan perhatian pada investasi padat karya. 

Menurut Brata, investasi padat karya memiliki potensi untuk dapat mengangkat masyarakat lebih cepat. Pasalnya, mampu menyerap tenaga kerja yang memiliki keterampilan, meskipun tidak sepopuler investasi padat modal berbasis teknologi tinggi.


Baca Juga: 40 Kota Selevel Jakarta Bakal Dibangun, Anies: Bukan Seperti IKN

"Investasi padat karya masih relevan dan dibutuhkan dalam masyarakat kita," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/12).

Salah satu contoh perhatian yang diberikan pada investasi padat karya adalah program peningkatan UMKM melalui literasi digital dan dukungan pemasaran. 

"Dengan aksesibilitas kredit melalui Kredit Usaha Milik Anak Muda (KAMU), UMKM dapat menjadi kuat, siap untuk berkembang, dan menjadi salah satu penggerak utama ekonomi negara," imbuhnya. 

Kedua, program pendekatan sistematis menuju kemajuan. Konsep pendekatan ini berfokus pada sistem daripada masalah sporadis, dan sangat menggembirakan. Ia menjelaskan, Cak Imin dalam paparan debat cawapres lalu, tidak hanya mengejar investasi sektoral atau proyek spesifik, tetapi juga berfokus pada perbaikan sistem yang komprehensif. Ini termasuk penekanan pada kepastian hukum, meningkatkan kredibilitas pemerintah, meningkatkan kapasitas teknologi, dan menyederhanakan izin usaha. 

Brata meyakini, jika dilakukan dengan benar, investasi akan secara alami memiliki nilai agregat yang lebih besar daripada hanya fokus pada satu atau dua industri atau proyek. 

"Berinvestasi dalam industri padat karya di Indonesia adalah langkah rasional, mengingat ketersediaan tenaga kerja yang melimpah dan terampil," ucapnya.

Ketiga, mengurangi ketimpangan melalui peningkatan kemakmuran. Menurut Brata, Cak Imin akan mengatasi ketimpangan ekonomi. Di mana ketimpangan yang terjadi saat ini yakni kekayaan 100 orang terkaya melebihi kekayaan 100 juta warga lainnya. Untuk mengurangi ketimpangan ini, kata Brata, perlu diciptakan melalui investasi padat karya. 

"Dan kita harus terus mendukung pengusaha Indonesia agar mereka dapat maju dan bersaing secara global," terangnya. 

Keempat, meningkatkan kesejahteraan rakyat. Menurut Brata, setelah melaksanakan semua program di atas, AMIN berharap kesejahteraan rakyat akan meningkat, dan jumlah warga miskin dapat dikurangi. Namun, Brata menyebut harus diakui bahwa mengangkat seluruh penduduk dari kemiskinan dalam waktu singkat adalah tantangan besar. 

"Oleh karena itu, bantuan sosial (bansos) tetap relevan. Program Bansos PLUS yang ditawarkan oleh AMIN menarik karena tidak hanya menjamin keberlanjutan bantuan sosial, tetapi juga berupaya meningkatkan efektivitas program tersebut," jelasnya. 

Baca Juga: Ini Pembelaan Cak Imin Soal Tak Lagi Mendukung Proyek IKN

Kelima, menuju kesejahteraan yang adil dan makmur. Program peningkatan aktivitas ekonomi dan bantuan sosial yang diadvokasi oleh AMIN bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, sejalan dengan visi AMIN yakni Adil dan Makmur untuk semua. 

"Hal ini sejalan dengan aspirasi Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945," katanya.

Pada titik tersebut, Brata menyakini bahwa program-program tersebut adalah upaya tulus oleh AMIN untuk mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

"Program Rakyat Anti Miskin (PAK AMIN) menjadi platform yang menyatukan semua program ini. Dengan dukungan dan mandat dari rakyat, AMIN berkomitmen untuk menghasilkan kebijakan terbaik bagi Indonesia," pungkasnya.

 
 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .