JAKARTA. Anggaran belanja kementerian dan instansi di tingkat pusat masih jauh dari kata efesien. Lihat saja, lima kementerian kompak meminta tambahan anggaran belanja. Permintaan anggaran ini disampaikan pada pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) tahun 2016 dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rabu (10/6). Tambahan anggaran terbesar datang dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijanto. Kementerian Koordinator (Kemko) Polhukam memiliki pagu indikatif 2016 hanya Rp 515 miliar, turun Rp 285 miliar dari 2015 Rp 833 miliar. Khusus untuk kementeriannya, Tedjo meminta tambahan anggaran Rp 10 miliar guna membiayai program peningkatan koordinasi bidang polhukam, seperti penguatan koordinasi intelijen pada pertahanan negara Rp 2 miliar, serta peningkatan koordinasi pertahanan Rp 3 miliar. Tedjo juga minta tambahan anggaran Rp 990,6 miliar untuk Satuan Kerja Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang baru dibentuk.
Lima menteri minta tambahan anggaran
JAKARTA. Anggaran belanja kementerian dan instansi di tingkat pusat masih jauh dari kata efesien. Lihat saja, lima kementerian kompak meminta tambahan anggaran belanja. Permintaan anggaran ini disampaikan pada pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) tahun 2016 dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rabu (10/6). Tambahan anggaran terbesar datang dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijanto. Kementerian Koordinator (Kemko) Polhukam memiliki pagu indikatif 2016 hanya Rp 515 miliar, turun Rp 285 miliar dari 2015 Rp 833 miliar. Khusus untuk kementeriannya, Tedjo meminta tambahan anggaran Rp 10 miliar guna membiayai program peningkatan koordinasi bidang polhukam, seperti penguatan koordinasi intelijen pada pertahanan negara Rp 2 miliar, serta peningkatan koordinasi pertahanan Rp 3 miliar. Tedjo juga minta tambahan anggaran Rp 990,6 miliar untuk Satuan Kerja Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang baru dibentuk.