KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri hulu tekstil kembali terpukul. Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) melaporkan lima pabrik produsen hulu tekstil resmi menghentikan operasional akibat penurunan produksi yang terus memburuk. Imbasnya, sekitar 3.000 pekerja diperkirakan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Sekretaris Jenderal APSyFI, Farhan Aqil Syauqi, menyebut lima perusahaan tersebut meliputi PT Polychem Indonesia yang beroperasi di Karawang dan Tangerang, PT Asia Pacific Fibers di Karawang, PT Rayon Utama Makmur yang merupakan bagian dari Sritex Group, PT Panasia Indosyntec, serta PT Susilia Indah Synthetics Fiber Industries (Sulindafin) di Tangerang.
Lima Pabrik Tekstil Tutup, 3.000 Pekerja Terancam PHK Akibat Serbuan Impor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri hulu tekstil kembali terpukul. Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) melaporkan lima pabrik produsen hulu tekstil resmi menghentikan operasional akibat penurunan produksi yang terus memburuk. Imbasnya, sekitar 3.000 pekerja diperkirakan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Sekretaris Jenderal APSyFI, Farhan Aqil Syauqi, menyebut lima perusahaan tersebut meliputi PT Polychem Indonesia yang beroperasi di Karawang dan Tangerang, PT Asia Pacific Fibers di Karawang, PT Rayon Utama Makmur yang merupakan bagian dari Sritex Group, PT Panasia Indosyntec, serta PT Susilia Indah Synthetics Fiber Industries (Sulindafin) di Tangerang.
TAG: