Lima perusahaan asing bersaing di proyek SGA ANTM



JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yakin pembangunan smelter grade alumina (SGA) di Mempawah, Kalimantan bisa berjalan tepat waktu. Proyek patungan ANTM bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) itu tengah menunggu kepastian soal calon partner asing yang akan berpartisipasi dalam pembangunan tersebut. Tedy Badrujaman, Direktur Utama ANTM mengatakan, penentuan partner itu akan ditentukan pekan depan. "Kami mencari partner yang siap dengan teknologi pengolahan bijih bauksit tersebut," ujarnya di Jakarta, Rabu (7/10). Direktur ANTM, Johan Nababan mengatakan, ada lima calon partner ANTM yang sedang memperebutkan proyek ini. Ia bilang, calon partner strategis yang siap mengajukan proposal itu adalah perusahaan asal China, Rusia dan Timur Tengah. Nantinya, perusahaan tersebut diharapkan bisa turut berpartisipasi dalam mendanai proyek SGA Mempawah yang bernilai US$ 1,7 miliar - US$ 1,8 miliar. ANTM juga sudah mempersiapkan diri untuk mencari pinjaman baru dalam pendanaan proyek SGA Mempawah tersebut. ANTM berpotensi mendapatkan pinjaman dari China Development Bank (CDB) senilai US$ 1,5 miliar untuk proyek itu. Sayangnya, Tedy masih belum mengungkapkan secara rinci mengenai pinjaman tersebut. "Kami fokuskan cari partner dulu, baru memikirkan skema pendanaannya," imbuhnya. Nantinya, ANTM dan Inalum akan mengempit mayoritas saham di proyek SGA Mempawah, yakni di atas 51%. Lalu sisanya akan diambil oleh pihak ketiga. Proyek itu direncanakan memiliki kapasitas sebanyak 1,6 juta ton SGA per tahun. Kini, ANTM sudah membebaskan lahan untuk smelter seluas 380 hektare (ha) dari kebutuhan 500 ha. Selain itu, lahan untuk pelabuhan juga sudah dibebaskan 13 ha dari total 50 ha.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie