KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski fundamental ekonomi sehat dan kerangka kebijakan yang diperkuat, Moody Investors Service melihat Indonesia memiliki risiko kredit akibat depresiasi nilai tukar rupiah. Sebab, pemerintah dan korporasi di Indonesia bergantung pada utang luar negeri (ULN). Analis Senior Moody's Joy Rankothge menilai, depresiasi rupiah hingga saat ini masih memiliki dampak terbatas terhadap utang. Tapi, depresiasi lebih lanjut bisa berdampak negatif terhadap ekonomi secara luas. "Depresiasi tambahan dalam rupiah akan mendorong kenaikan utang dan biaya pembayaran utang, memperburuk kerentanan eksternal, dan menambah tekanan inflasi," kata Rankothge yang dikutip Kontan.co.id, Kamis (13/9).
Lima perusahaan ini paling rentan terdampak pelemahan rupiah versi Moody's
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski fundamental ekonomi sehat dan kerangka kebijakan yang diperkuat, Moody Investors Service melihat Indonesia memiliki risiko kredit akibat depresiasi nilai tukar rupiah. Sebab, pemerintah dan korporasi di Indonesia bergantung pada utang luar negeri (ULN). Analis Senior Moody's Joy Rankothge menilai, depresiasi rupiah hingga saat ini masih memiliki dampak terbatas terhadap utang. Tapi, depresiasi lebih lanjut bisa berdampak negatif terhadap ekonomi secara luas. "Depresiasi tambahan dalam rupiah akan mendorong kenaikan utang dan biaya pembayaran utang, memperburuk kerentanan eksternal, dan menambah tekanan inflasi," kata Rankothge yang dikutip Kontan.co.id, Kamis (13/9).