JAKARTA. Krisis tak menghentikan rencana investasi di industri telematika dan elektronika pada tahun ini. Tengok saja, data Departemen Perindustrian (Depperin) mencatat, ada lima perusahaan asing yang akan berinvestasi di Indonesia. Nilainya mencapai US$ 153 miliar. Mereka adalah dua investor asal Korea Selatan, Yuwon dengan nilai US$ 10 juta, dan PT Samsung electronics Indonesia dengan nilai US$ 100 juta. Lainnya adalah perusahaan asal Taiwan dan China, yakni Teko Machinery and electronic Corp Ltd dengan nilai investasi US$ 25 juta, Changhong Electronic Corp dengan nilai investasi US$ 8 juta dan TCL Corp dengan nilai investasi US$ 10 juta.Rencana investasi ini terpicu oleh potensi pertumbuhan di pasar industri telematika dan elektronika nasional meski pasar ekspor tengah anjlok. “Pada 2008, industri telematika mengalami pertumbuhan sebesar 10,26%. Nilai ekspornya pada 2007 mencapai US$ 3,02 miliar dan meningkat menjadi US$ 3,22 miliar pada 2008. Sedangkan nilai produksi industri telematika pada 2007 sebesar Rp 45,73 triliun meningkat menjadi Rp 51,85 triliun pada 2008,” jelas Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris.Rencananya, investor Korsel Yu Won bakal membangun pabrik telepon seluler CDMA senilai US$ 10 juta . Pabriknya berlokasi di Banten dengan merek Yucom. Sementara PT Samsung Electronics Indonesia berencana menambah investasi dengan membangun pabrik telepon seluler dan perekam video senilai US$ 100 juta. Sedangkan Teko Machinery and Electronic Corp Ltd akan membangun pabrik mesin foto kopi senilai US$ 25 juta. Kemudian Changhong Electronic Corp akan memperluas lini produksi kulkas dan mesin cuci di Tangerang.Terakhir, TCL Corp akan membangun pabrik pendingin ruangan alias air conditioner (AC), televisi dan kulkas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lima PMA Elektronika Investasi US$ 153 Miliar
JAKARTA. Krisis tak menghentikan rencana investasi di industri telematika dan elektronika pada tahun ini. Tengok saja, data Departemen Perindustrian (Depperin) mencatat, ada lima perusahaan asing yang akan berinvestasi di Indonesia. Nilainya mencapai US$ 153 miliar. Mereka adalah dua investor asal Korea Selatan, Yuwon dengan nilai US$ 10 juta, dan PT Samsung electronics Indonesia dengan nilai US$ 100 juta. Lainnya adalah perusahaan asal Taiwan dan China, yakni Teko Machinery and electronic Corp Ltd dengan nilai investasi US$ 25 juta, Changhong Electronic Corp dengan nilai investasi US$ 8 juta dan TCL Corp dengan nilai investasi US$ 10 juta.Rencana investasi ini terpicu oleh potensi pertumbuhan di pasar industri telematika dan elektronika nasional meski pasar ekspor tengah anjlok. “Pada 2008, industri telematika mengalami pertumbuhan sebesar 10,26%. Nilai ekspornya pada 2007 mencapai US$ 3,02 miliar dan meningkat menjadi US$ 3,22 miliar pada 2008. Sedangkan nilai produksi industri telematika pada 2007 sebesar Rp 45,73 triliun meningkat menjadi Rp 51,85 triliun pada 2008,” jelas Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris.Rencananya, investor Korsel Yu Won bakal membangun pabrik telepon seluler CDMA senilai US$ 10 juta . Pabriknya berlokasi di Banten dengan merek Yucom. Sementara PT Samsung Electronics Indonesia berencana menambah investasi dengan membangun pabrik telepon seluler dan perekam video senilai US$ 100 juta. Sedangkan Teko Machinery and Electronic Corp Ltd akan membangun pabrik mesin foto kopi senilai US$ 25 juta. Kemudian Changhong Electronic Corp akan memperluas lini produksi kulkas dan mesin cuci di Tangerang.Terakhir, TCL Corp akan membangun pabrik pendingin ruangan alias air conditioner (AC), televisi dan kulkas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News