Lima produk unitlinknya catat hasil positif di bulan Juli, ini kata Avrist Assurance



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk asuransi jiwa unitlink dinilai masih memiliki potensi berkembang meski lini bisnis asuransi jiwa unitlink menurun di bulan Juli 2019.

Head of Investment PT Avrist Assurance Agra Pramudita mengatakan Avrist Assurance optimistis kinerja unitlink akan terus berkembang ke depannya. 

Menurutnya, akan terus berkembang seiring pemahaman masyarakat mengenai investasi dan asuransi yang terus meningkat. 


Baca Juga: Bakal menggenggam saham LinkAja, Angkasa Pura II lakukan due diligence

Kinerja unit link sejalan dengan pergerakan pasar di Indonesia, oleh sebab itu strategi Avrist Assurance sejalan dengan pergerakan pasar untuk jangka panjang.

“Strategi dilakukan berdasarkan profil liabilitas dan risk appetite kami, dengan begitu kami dapat memformulasikan strategi pengalokasian aset yang sesuai dengan kondisi tersebut. Di 2019, kami lebih ke arah obligasi (bonds),”ujar Agra kepada Kontan.co.id, Senin (5/8).

Produk unitlink Avrist Assurance berhasil menorehkan imbal hasil positif yaitu AVRIST Link Assured IDR Fund setinggi 1,75%, AVRIST Link Assured USD Fund 0,98%, AVRIST Link Prime Invest 001B Fund 0,16%, AVRIST Link Prime Invest Fund 002B Fund 0,15%, dan AVRIST Link Prime Invest Fund 003B Fund 0,14%.

Baca Juga: Hingga akhir tahun, AAJI yakin unitlink masih banyak diminati masyarakat

Sementara itu Kan Tak Ho, Direktur Keuangan Avrist Assurance mengatakan, Unit link dan produk tradisional tidak kontradiktif. 

Keduanya akan terus tumbuh mengingat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi di masa depan. Kedua jenis produk ini memenuhi kebutuhan pemegang polis yang berbeda.

Kan Tak Ho bilang, unitlink merupakan produk untuk pemegang polis yang berani pada volatilitas pasar serta ingin mendapatkan imbal hasil jangka panjang yang lebih tinggi. 

Baca Juga: Unitlink pendapatan tetap raih imbal hasil positif 0,68% di bulan Juli 2019

Sedangkan, produk tradisional diperuntukkan bagi pemegang polis yang ingin memenuhi kebutuhan asuransi tanpa volatilitas pasar.

“Pada tahun 2018, karena strategi kami fokus pada produk tradisional, produk asuransi tradisional kami telah memberikan kontribusi lebih dari 70% terhadap total pendapatan premi individu. Sementara itu, sisanya adalah unitlink,” kata Kan Tak Ho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi