KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengubah komposisi saham dalam indeks LQ45 untuk periode Februari-Juli 2022. Dalam perubahan tersebut, ada pergantian lima pada indeks paling likuid di pasar modal Indonesia tersebut. Saham-saham yang masuk indeks LQ45 yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (
AMRT), PT BFI Finance Indonesia Tbk (
BFIN), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (
EMTK), PT Harum Energy (
HRUM), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (
WSKT). Analis Fundamental B-Trade, Raditya Krisna Pradana melihat, masuknya saham-saham tersebut memungkinkan harga sahamnya meningkat. Sebab, dia menilai akan terjadi peningkatan permintaan.
"Peningkatan permintaan disebabkan para manajer investasi atau investor perorangan memburu saham tersebut untuk menyesuaikan portofolionya," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (26/1).
Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode Februari-Juli 2022 Hal tersebut juga tercemin pada harga saham kelima emiten pada penutupan perdagangan Rabu (26/1). Saham AMRT tercatat naik 13,24%, BFIN 3,24%, EMTK 2,61%, HRUM 4,15%, dan WSKT naik 3,57%. "Kami memproyeksikan penguatan akan terjadi sampai akhir bulan," imbuh Raditya. Dia menjabarkan, untuk AMRT tahun ini rencananya akan menambah 800-1000 gerai
offline. Ekspansi bisnis itu dinilai membuat AMRT akan semakin menarik karena berpotensi membuat kinerja tahun ini menjadi lebih baik. Secara teknikal, dia memaparkan
support AMRT berada di level Rp 1.035 dan
resistance di Rp 1.185. Adapun target penguatan setelah masuk LQ45 di Rp 1.330 per saham. Kemudian untuk BFIN juga dirumorkan akan segera diambilalih oleh Jerry NG dan Garbaldi 'Boy' Thohir melalui Trinugraha Capital & Co SCA (TC) yang akan melakukan tender sukarela (
tender offer). "Apabila rumor ini terjadi, BFIN akan masuk ke ekositem Gojek dan ARTO yang membuat emiten ini akan semakin menarik kedepannya," ujar dia. Teknikalnya,
support BFIN berada di Rp 1.210 dan
resistance di Rp 1.290. Adapun target penguatan BFIN bisa ke Rp 1.410 per saham. Lalu untuk EMTK, dia menilai prospek emiten ini jgua baik lantaran berfokus pada teknologi melalui video.com dan kepemilikannya di BUKA. Dia pun melihat target penguatan saham ini di Rp 2.000 per saham. Adapun
support EMTK di Rp 1.725 dan
resistance di Rp 1.810.
Baca Juga: Ada Rebalancing, Dua Saham Properti Tergusur dari Jajaran LQ45 Selanjutnya, HRUM juga dipandang positif melalui ekspansinya dengan mengakuisisi pertambangan nikel. Menurutnya, dengan naiknya harga komoditas batubara dan nikel serta perkembangan industri kendaraan listrik akan membuat HRUM memiliki prospek yang baik dalam jangka panjang. Walau begitu, dia menyarankan investor mewaspadai aksi jual dan ambil untung dalam jangka pendek. Target penguatan untuk HRUM di Rp 11.650 per saham. Adapun
support HRUM saat ini Rp 10.100 dan
resistance di Rp 10.900.
Kemudian untuk WSKT, Raditya menjelaskan bahwa dengan disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) menjadi sentimen positif untuk WSKT yang juga merupakan perusahaan pelat merah. Target harga WSKT berada di Rp 705 per saham. Adapun
support dan
resistance WSKT berada di Rp 555 dan Rp 595. Dari sisi valuasi, Raditya melihat bahwa mayoritas harga lima saham ini di bawah harga wajar (
undervalue). Hanya BFIN yang harganya sudah tinggi. Secara keseluruhan, untuk pendatang LQ45 dia menjagokan HRUM dan WSKT.
Baca Juga: Meneropong Prospek PWON, ACES, AKRA, BSDE, & JSMR yang Keluar dari LQ45 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati