Lima saham merah, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (14 Juni 2019)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat  (14/6) Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 22,82 poin (-0,36%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.250,27.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turun 3,37 poin (-0,34%) menuju 991,02.

Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga merah. Indeks terbitan Kompas ini turun 5,85 poin (-0,46%), lalu hinggap di ​1.264,43.


Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Adaro Energy Tbk (ADRO), dan Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,36 kali, 5,83 kali, dan 7,16 kali.

Posisi selanjutnya diisi oleh UNTRITMGMEDCMNCNELSAWSBP, dan WSKT

Dari seluruh saham yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah, lima saham harganya turun dibanding harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah ADRO, PTBA, Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan Waskita Karya Tbk (WSKT).

Adapun tiga saham yang naik adalah United Tractor Tbk (UNTR), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan Elnusa Tbk (ELSA).

Sedangkan dua saham lain yang tidak mengalami perubahan harga penutupan adalah SRIL dan Medco Energy Tbk (MEDC).

10 Saham LQ45 dengan PER Terendah
Kode Harga (13/6) Harga (14/6) PBV PER
SRIL 340 340 0,9 4,36
ADRO 1.275 1.235 0,63 5,83
PTBA 2.840 2.830 1,86 7,16
UNTR 26.750 26.900 1,68 8,22
ITMG 17.000 16.800 1,56 8,38
MEDC 765 765 0,68 8,5
MNCN 1.235 1.300 1,69 8,5
ELSA 354 364 0,79 8,67
WSBP 402 398 1,28 9,05
WSKT 1.925 1.920 0,88 9,1
Sumber: RTI

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana