KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (10/4) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup merah. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) turun -6,02 poin (-0,09%) dari penutupan sebelumnya, lalu mendarat di angka indeks 6.478,33.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turun 2,85 poin (-0,23) menuju 1.024,13. Indeks
Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar naik tipis. Indeks terbitan Kompas ini bertambah 0,52 poin (0,04%) lalu bertengger di 1.323,41.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (
INKP), Sri Rejeki Isman Tbk (
SRIL), dan Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG) berada di posisi tiga pertama daftar saham
LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 5,38 kali, 5,60 kali, dan 5,87 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh
ERAA,
WSKT,
ADRO,
MNCN,
INDY,
UNTR, dan
BBTN. Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah ini, lima saham naik harga dari penutupan sebelumnya. Mereka adalah INKP, SRIL, Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Separonya lagi, lima saham, mengalami penurunan harga. Mereka adalah Waskita Karya Tbk (WSKT), Adaro Energy Tbk (ADRO), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), Indika Energy Tbk (INDY), dan United Tractor Tbk (UNTR).
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah |
Kode | Harga (9/4) | Harga (10/4) | PBV | PER |
INKP | 8.575 | 8.375 | 0,84 | 5,38 |
SRIL | 338 | 336 | 0,92 | 5,6 |
ITMG | 19.750 | 19.700 | 1,59 | 5,87 |
ERAA | 1.710 | 1.615 | 1,07 | 6,07 |
WSKT | 1.980 | 1.990 | 0,94 | 6,82 |
ADRO | 1.295 | 1.315 | 0,68 | 6,96 |
MNCN | 805 | 820 | 1,1 | 7,66 |
INDY | 1.770 | 1.790 | 0,57 | 8,03 |
UNTR | 26.425 | 26.050 | 1,7 | 8,73 |
BBTN | 2.360 | 2.410 | 1,07 | 9,09 |
Sumber: RTI Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana