KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (10/6) Bursa Efek Indonesia (BEI)
ijo royo-royo. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) terbang 80,49 poin (1,30%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.289,61.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, naik 19,12 poin (1,94%) menuju 1.002,00. Indeks
Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga menghijau. Indeks terbitan Kompas ini naik 21,51 poin (1,71%), lalu hinggap di 1.275,86.
Sri Rejeki Isman Tbk (
SRIL), Adaro Energy Tbk (
ADRO), dan Batubara Bukit Asam Tbk (
PTBA) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,36 kali, 6,06 kali, dan 7,44 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh
MNCN,
UNTR,
ELSA,
ITMG,
MEDC,
WSKT, dan
WSBP. Dari seluruh saham yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah, lima saham harganya naik dibanding harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), United Tractor Tbk (UNTR), Elnusa Tbk (ELSA), Waskita Karya Tbk (WSKT), dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Adapun tiga saham yang turun adalah Adaro Energy Tbk (ADRO), PTBA, dan Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), . Dua saham yang tidak berubah harga penutupan adalah SRIL dan Medco Energy Tbk (MEDC).
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah |
Kode | Harga (31/5) | Harga (10/6) | PBV | PER |
SRIL | 340 | 340 | 0,9 | 4,36 |
ADRO | 1.295 | 1.285 | 0,65 | 6,06 |
PTBA | 3.060 | 2.940 | 1,93 | 7,44 |
MNCN | 1.140 | 1.200 | 1,56 | 7,84 |
UNTR | 25.350 | 26.550 | 1,66 | 8,11 |
ELSA | 348 | 350 | 0,76 | 8,33 |
ITMG | 17.525 | 17.000 | 1,58 | 8,48 |
MEDC | 775 | 775 | 0,68 | 8,61 |
WSKT | 1.810 | 1.885 | 0,86 | 8,93 |
WSBP | 398 | 402 | 1,3 | 9,14 |
Sumber: RTI Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Price earning ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana