Lima saham naik, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (21 Januari 2019)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (21/3) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menghijau. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 19,07 poin (0,29%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.501,78.

Seperti biasa, kenaikan IHSG diikuti oleh LQ45. Indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid ini naik 6,07 poin (0,41%), menuju 1.024,62.

Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar turut naik. Indeks terbitan Kompas ini bertambah 1,88 poin (0,46%) lalu bertengger di ​1.325,24.


Indika Energy Tbk (INDY​), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP​), berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,71 kali, 4,93 kali, dan 5,43 kali.

Posisi selanjutnya diisi oleh WSKTITMG, ​​​​ERAATKIM,​ ADRO,​ BBTN, dan PTPP.

Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah ini, hanya lima saham naik harga dari penutupan sebelumnya. Mereka adalah Waskita Karya Tbk (WSKT), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Pembangunan Perumahan Tbk. (PTPP).

Hanya tiga saham yang turun harga, yaitu INDY, Adaro Energy Tbk (ADRO), dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Adapun dua saham yang harganya tidak mengalami perubahan harga dibandingkan harga penutupan sebelumnya adalah SRIL dan INKP.​

10 Saham LQ45 dengan PER Terendah
Kode Harga (20/3) Harga (21/3) PBV PER
INDY 2.060 2.020 0,59 4,71
SRIL 340 340 0,93 4,93
INKP 10.200 10.200 1,01 5,43
WSKT 1.930 1.940 0,91 6,64
ITMG 22.825 23.375 1,88 6,96
TKIM 11.825 11.875 2 7,49
ERAA 1.985 2.000 1,4 7,52
ADRO 1.430 1.425 0,73 7,54
MNCN 825 795 1,08 8,64
PTPP 2.090 2.110 0,8 8,72
Sumber: RTI

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana