Lima saham naik, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (25 Juni 2019)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selasa (25/6) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menghijau. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 31,98 poin (0,51%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.320,45.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, naik 5,89 poin (0,59%) ke 1.003,93.

Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga menghijau. Indeks terbitan Kompas ini naik 5,81 poin (0,46%), lalu hinggap di ​1.277.


Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Adaro Energy Tbk (ADRO), dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,33 kali, 5,87 kali, dan 6,54 kali.

Posisi selanjutnya diisi oleh PTBAUNTRITMGELSAWSBPMEDC, dan WSKT

Dari seluruh saham yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah, lima saham harganya naik dibanding harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah  ADRO, Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), United Tractor Tbk (UNTR), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Medco Energy Tbk (MEDC), 

Tiga saham yang lain harganya turun, yaitu MNCN, Elnusa Tbk (ELSA), dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Adapun dua saham yang tidak mengalami perubahan harga adalah  SRIL dan Waskita Karya Tbk (WSKT).

10 Saham LQ45 dengan PER Terendah
Kode Harga (24/6) Harga (25/6) PBV PER
SRIL 338 338 0,89 4,33
ADRO 1.245 1.330 0,68 6,27
MNCN 1.000 985 1,28 6,44
PTBA 2.880 3.060 2,01 7,75
UNTR 27.450 27.800 1,74 8,49
ITMG 17.025 18.000 1,67 8,98
ELSA 380 378 0,82 9
WSBP 402 400 1,29 9,09
MEDC 790 830 0,73 9,22
WSKT 1.980 1.980 0,91 9,38
Sumber: RTI

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana