Lima sektor ini akan mengalami perubahan rating



JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia menyoroti lima sektor yang berpotensi mengalami perubahan rating. Perubahan itu bisa menurun (negative) atau meningkat (positive).Direktur Pemeringkatan Pefindo Salyadi Saputra mengungkapkan sektor yang prospek ratingnya cenderung negatif antara lain adalah pembiayaan kendaraan bermotor, pertambangan batu bara, pertambangan, dan sektor jasa keuangan.Ia menjelaskan, dalam jangka pendek kinerja sektor pembiayaan kendaraan bermotor akan terpengaruh peraturan pembatasan uang muka. Sedang sektorpertambangan batubara dan komoditas terkena dampak penurunan harga komoditas.Larangan ekspor biji mineral pada tahun 2014 dan penurunan harga komoditas bakal berpengaruh pada prospek rating sektor pertambangan mineral."Untuk sektor jasa keuangan akan dipengaruhi pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Aktifnya OJK mungkin saja bisa menghadirkan lagi peraturan-peraturan baru seperti pembatasan uang muka," papar Salyadi, Senin (2/10).Sementara itu, sektor yang prospek pemeringkatannya cenderung positif adalah sektor infrastruktur dan konstruksi. Hal ini terkait dengan pertumbuhan pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan. "Namun, kami tidak bisa generalisir semua perusahaan di sektor-sektor tersebut. Kami akan lihat cara masing-masing perusahaan mengantisipasi tantangan yang ada. Rating itu kan sifatnya jangka panjang," jelas Salyadi.Sampai dengan September 2012, ada 130 perusahaan yang ratingnya dikeluarkan Pefindo, sebanyak 121 stabil, 3 positif, 5 negatif, dan 1 creditwatch.

Sementara berdasarkan rating, sebanyak 7 perusahaan mendapat peringkat idAAA, 38 perusahaan berperingkat idAA, 57 perusahaan berperingkat idA, 25 perusahaan berperingkat idBBBB, serta 3 perusahaan berperingkat idBB dan lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: