KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju ekonomi Indonesia kuartal pertama tahun ini tumbuh 5,06% year on year (YoY). Meski secara kuartal, ekonomi Indonesia Januari-Maret 2018 ini -0,42%. Kabar gembiranya, seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Termasuk lima besar sektor penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penyumbang PDB terbesar yakni industri pengolahan sebesar 20,27%, tumbuh 4,5% YoY di kuartal-I tahun ini. Pertumbuhan itu bahkan lebih tinggi dibanding kuartal-I 2017 yang hanya 4,28% YoY.
Secara terperinci, pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan industri nonmigassebesar 5,03%, dari kuartal-I 2017 yang sebesar 4,8%. "Misalnya, industri makanan dan minuman tumbuh 12,7% dibanding kuartal-I 2017 7,7%," kata Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Senin (7/5). Kemudian, industri tekstil dan pakaian jadi yang tumbuh 7,53%, dari kuartal pertama tahun lalu hanya 0,32%. Industri alat angkut juga tumbuh 6,33%, naik dibanding kuartal pertama 2017 yang hanya 3,06%. Sektor lainnya yakni sektor perdagangan dengan sumbangan 13,12% juga demikian. Yaitu tumbuh 4,96%, lebih tinggi dari kuartal-I 2017 yang hanya tumbuh 4,61%. "Indikasinya banyak, terlihat dari penjualan mobil dan motor yang meningkat, output makanan dan minuman, hingga peningkatan penjualan alat berat," tambah dia. Sektor konstruksi yang menyumbang 10,49%, tercatat tumbuh 7,35%, yang juga lebih tinggi dari kuartal-I 2017 sebesar 5,9%. Indikasinya, yaitu realisasi pengadaan semen yang naik 6,5% dan indeks konstruksi yang naik 13,96%. Bahkan, sektor pertambangan yang menyumbang 8,03% juga tumbuh positif sebesar 0,74% dari periode yang sama tahun 2017 masih terkontraksi 1,22%.