JAKARTA. Rapor kinerja perbankan masih memble. Hal ini tercermin dari realisasi pertumbuhan kredit industri perbankan secara tahunan. Per Juni 2015, kredit yang disalurkan industri perbankan hanya tumbuh sebesar 10,4%. Angka ini mengalami perlambatan pada Juli 2015, karena pertumbuhan kredit industri perbankan hanya sebesar 9,8%. Setali tiga uang dengan yang terjadi pada industri perbankan, pertumbuhan penyaluran kredit Bank Negara Indonesia (BNI) pun mengalami perlambatan. Jika pada Juni 2015, bank dengan kode emiten BBNI ini mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 12,1%, maka pada Juli 2015 pertumbuhan kredit melambat menjadi 11,6%. Perlambatan pertumbuhan kredit ini, tentu akan berakibat pada perlambatan pertumbuhan laba perbankan. Direktur Keuangan BNI, Rico Rizal Budidarmo menuturkan, perseroan melakukan beberapa startegi, untuk meningkatkan laba hingga dapat mencapai target akhir tahun. Pertama, kata Rico, bank dengan logo 46 ini akan melakukan ekspansi kredit secara hati-hati dengan fokus pada segmen dan sektor industri tertentu yang telah diyakini tingkat keamanannya. Kedua, kata Rico, perseroan terus memperbaiki kualitas asset termasuk melakukan restrukturisasi kredit secara hati-hati dengan memperhatikan kemampuan nasabah. Ketiga, kata Rico, BNI tetap fokus pada pertumbuhan dana murah atau current account and saving account (CASA) di atas 60%.
Lima strategi BNI capai target laba tahun ini
JAKARTA. Rapor kinerja perbankan masih memble. Hal ini tercermin dari realisasi pertumbuhan kredit industri perbankan secara tahunan. Per Juni 2015, kredit yang disalurkan industri perbankan hanya tumbuh sebesar 10,4%. Angka ini mengalami perlambatan pada Juli 2015, karena pertumbuhan kredit industri perbankan hanya sebesar 9,8%. Setali tiga uang dengan yang terjadi pada industri perbankan, pertumbuhan penyaluran kredit Bank Negara Indonesia (BNI) pun mengalami perlambatan. Jika pada Juni 2015, bank dengan kode emiten BBNI ini mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 12,1%, maka pada Juli 2015 pertumbuhan kredit melambat menjadi 11,6%. Perlambatan pertumbuhan kredit ini, tentu akan berakibat pada perlambatan pertumbuhan laba perbankan. Direktur Keuangan BNI, Rico Rizal Budidarmo menuturkan, perseroan melakukan beberapa startegi, untuk meningkatkan laba hingga dapat mencapai target akhir tahun. Pertama, kata Rico, bank dengan logo 46 ini akan melakukan ekspansi kredit secara hati-hati dengan fokus pada segmen dan sektor industri tertentu yang telah diyakini tingkat keamanannya. Kedua, kata Rico, perseroan terus memperbaiki kualitas asset termasuk melakukan restrukturisasi kredit secara hati-hati dengan memperhatikan kemampuan nasabah. Ketiga, kata Rico, BNI tetap fokus pada pertumbuhan dana murah atau current account and saving account (CASA) di atas 60%.