JAKARTA. Performa PT Graha Layar Prima (GLP), pemilik jaringan bioskop Blitzmegaplex dalam tiga tahun terakhir masih jauh dari ideal. Periode laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar valuasi penawaran perdana saham (IPO) pun masih mencatatkan kerugian. Berdasarkan prospektus ringkas IPO GLP, per 30 September 2013, perusahaan membukukan rugi bersih sebesar Rp 3,73 miliar. Memang, nilai kerugian menyusut dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 194,29 miliar. Patut dicermati, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir di 2012, GLP mampu mencatatkan laba bersih hingga Rp 115,38 miliar. Kalau dilihat dari ikhtisar laporan keuangan perseroan, ada laba restrukturisasi pinjaman jangka panjang bersih dan penghasilan lain-lain yang menjadi pendongkrak.
Lima tahun berurutan ekuitas Blitzmegaplex negatif
JAKARTA. Performa PT Graha Layar Prima (GLP), pemilik jaringan bioskop Blitzmegaplex dalam tiga tahun terakhir masih jauh dari ideal. Periode laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar valuasi penawaran perdana saham (IPO) pun masih mencatatkan kerugian. Berdasarkan prospektus ringkas IPO GLP, per 30 September 2013, perusahaan membukukan rugi bersih sebesar Rp 3,73 miliar. Memang, nilai kerugian menyusut dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 194,29 miliar. Patut dicermati, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir di 2012, GLP mampu mencatatkan laba bersih hingga Rp 115,38 miliar. Kalau dilihat dari ikhtisar laporan keuangan perseroan, ada laba restrukturisasi pinjaman jangka panjang bersih dan penghasilan lain-lain yang menjadi pendongkrak.