JAKARTA. Rencana investasi Foxconn Technology Group ke Indonesia diharapkan akan mendatangkan pertumbuhan ekonomi bagi Tanah Air. Investasi tersebut diharapkan dapat menekan impor ponsel yang selalu meningkat setiap tahun.Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, hingga saat ini Indonesia telah mengimpor sebanyak 45 juta ponsel per tahun. "Tapi dengan rencana Foxconn untuk masuk ke Indonesia, kita bisa berhenti mengimpor ponsel. Setidaknya dalam 5 tahun mendatang, kita tidak perlu impor ponsel lagi," kata Hidayat saat ditemui selepas Rapat Nota Keuangan di kantor Kementerian Perekonomian, Jumat (17/8).Berdasarkan pembicaraan dengan Foxconn pekan ini, raksasa manufaktur dari Taiwan ini menunjukkan keseriusannya untuk berinvestasi di Tanah Air. Pada 25 Desember 2012, Foxconn dikabarkan telah siap merilis 3 juta ponsel yang telah dibuat di Indonesia.Menurut Hidayat, pembuatan ponsel merek lokal ini akan bekerja sama dengan perusahaan milik lokal yang saat ini telah membuat ponsel. Salah satunya dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Persero, perusahaan pelat merah yang akan fokus membuat ponsel lokal kembali berjaya. "Nanti kita juga akan menggandeng perusahaan lain untuk bisa memproduksi ponsel lokal bersama Foxconn," ujarnya.Foxconn Technology Group merupakan perusahaan manufaktur di Taiwan yang saat ini melayani perakitan produk milik Apple, seperti iPad dan iPhone. Begitu juga dengan vendor Motorola yang telah diakuisisi oleh raksasa internet Google.Di Taiwan, Foxconn memiliki luas lahan untuk perakitan ponsel sebesar 3.000 hektar. Dengan luas lahan itu, Foxconn bisa mengontribusikan sebesar 7 persen dari keseluruhan ekspor negara China saat ini. "Sementara di Indonesia, mereka akan memakai 400 hektar. Tapi proyek ini harus segera jadi agar kita juga bangga punya ponsel dari negeri sendiri," kata Hidayat dengan penuh semangat.Sekadar catatan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan Foxconn akan mulai berproduksi secara assembling (perakitan) pada Desember 2012. Dalam satu sampai dua bulan ini, Foxconn berkonsentrasi dengan realisasi investasi pabrik perakitan yang akan berproduksi akhir tahun ini.Pada Juli tahun depan, Foxconn meminta peresmian investasi tahap pertama. Investasi tahap pertama pembangunan pabrik Foxconn membutuhkan area seluas 50 hektar. Pabrik Foxconn itu akan diletakkan di sekitar Jakarta dan Banten. Untuk tahap kedua dan ketiga masing-masing membutuhan area 200 hektar.Hidayat menambahkan, ketiga lokasi ini pada setiap tahap itu bisa berbeda provinsi, tetapi masih berada di Pulau Jawa. Proyek Foxconn asal Taiwan tersebut memiliki nilai investasi mencapai 10 miliar dollar AS dalam jangka waktu 5-10 tahun. Rencananya, proyek akan dilakukan dalam tiga tahap. Proyek ini akan menyerap 300.000 tenaga kerja dari semua level keahlian. Khusus untuk engineer, Foxconn membutuhkan 60.000 orang. (Didik Purwanto/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lima tahun lagi, Indonesia stop impor ponsel?
JAKARTA. Rencana investasi Foxconn Technology Group ke Indonesia diharapkan akan mendatangkan pertumbuhan ekonomi bagi Tanah Air. Investasi tersebut diharapkan dapat menekan impor ponsel yang selalu meningkat setiap tahun.Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, hingga saat ini Indonesia telah mengimpor sebanyak 45 juta ponsel per tahun. "Tapi dengan rencana Foxconn untuk masuk ke Indonesia, kita bisa berhenti mengimpor ponsel. Setidaknya dalam 5 tahun mendatang, kita tidak perlu impor ponsel lagi," kata Hidayat saat ditemui selepas Rapat Nota Keuangan di kantor Kementerian Perekonomian, Jumat (17/8).Berdasarkan pembicaraan dengan Foxconn pekan ini, raksasa manufaktur dari Taiwan ini menunjukkan keseriusannya untuk berinvestasi di Tanah Air. Pada 25 Desember 2012, Foxconn dikabarkan telah siap merilis 3 juta ponsel yang telah dibuat di Indonesia.Menurut Hidayat, pembuatan ponsel merek lokal ini akan bekerja sama dengan perusahaan milik lokal yang saat ini telah membuat ponsel. Salah satunya dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Persero, perusahaan pelat merah yang akan fokus membuat ponsel lokal kembali berjaya. "Nanti kita juga akan menggandeng perusahaan lain untuk bisa memproduksi ponsel lokal bersama Foxconn," ujarnya.Foxconn Technology Group merupakan perusahaan manufaktur di Taiwan yang saat ini melayani perakitan produk milik Apple, seperti iPad dan iPhone. Begitu juga dengan vendor Motorola yang telah diakuisisi oleh raksasa internet Google.Di Taiwan, Foxconn memiliki luas lahan untuk perakitan ponsel sebesar 3.000 hektar. Dengan luas lahan itu, Foxconn bisa mengontribusikan sebesar 7 persen dari keseluruhan ekspor negara China saat ini. "Sementara di Indonesia, mereka akan memakai 400 hektar. Tapi proyek ini harus segera jadi agar kita juga bangga punya ponsel dari negeri sendiri," kata Hidayat dengan penuh semangat.Sekadar catatan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan Foxconn akan mulai berproduksi secara assembling (perakitan) pada Desember 2012. Dalam satu sampai dua bulan ini, Foxconn berkonsentrasi dengan realisasi investasi pabrik perakitan yang akan berproduksi akhir tahun ini.Pada Juli tahun depan, Foxconn meminta peresmian investasi tahap pertama. Investasi tahap pertama pembangunan pabrik Foxconn membutuhkan area seluas 50 hektar. Pabrik Foxconn itu akan diletakkan di sekitar Jakarta dan Banten. Untuk tahap kedua dan ketiga masing-masing membutuhan area 200 hektar.Hidayat menambahkan, ketiga lokasi ini pada setiap tahap itu bisa berbeda provinsi, tetapi masih berada di Pulau Jawa. Proyek Foxconn asal Taiwan tersebut memiliki nilai investasi mencapai 10 miliar dollar AS dalam jangka waktu 5-10 tahun. Rencananya, proyek akan dilakukan dalam tiga tahap. Proyek ini akan menyerap 300.000 tenaga kerja dari semua level keahlian. Khusus untuk engineer, Foxconn membutuhkan 60.000 orang. (Didik Purwanto/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News