KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar instrumen Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) makin besar. Selama lima tahun terakhir, nilai penerbitan instrumen investasi ini bertumbuh hingga 264%. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam lima tahun terakhir, penerbitan instrumen ini sudah mencapai Rp 14,2 triliun. "Padahal di awal kemunculannya dulu, nilai penerbitan EBA-SP hanya sebesar Rp 3,9 triliun," kata I Made Bagus Tirthayatra, Deputi Direktur Perizinan Pengelolaan Investasi OJK, Kamis (2/8). Selain itu, jenis aset yang disekuritisasi pun kian bervariasi. Kini, penerbit tak hanya mensekuritisasi kredit pemilikan rumah (KPR) tetapi juga future cash flow, penerimaan jalan tol dan tagihan listrik. Bahkan tagihan tiket pesawat pun sudah bisa jadi portofolio aset bagi penerbitan EBA.
Lima tahun, pasar EBA-SP tumbuh 264%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar instrumen Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) makin besar. Selama lima tahun terakhir, nilai penerbitan instrumen investasi ini bertumbuh hingga 264%. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam lima tahun terakhir, penerbitan instrumen ini sudah mencapai Rp 14,2 triliun. "Padahal di awal kemunculannya dulu, nilai penerbitan EBA-SP hanya sebesar Rp 3,9 triliun," kata I Made Bagus Tirthayatra, Deputi Direktur Perizinan Pengelolaan Investasi OJK, Kamis (2/8). Selain itu, jenis aset yang disekuritisasi pun kian bervariasi. Kini, penerbit tak hanya mensekuritisasi kredit pemilikan rumah (KPR) tetapi juga future cash flow, penerimaan jalan tol dan tagihan listrik. Bahkan tagihan tiket pesawat pun sudah bisa jadi portofolio aset bagi penerbitan EBA.