JAKARTA. Selama ini, tidak ada angka kebutuhan masyarakat Indonesia yang menjadi standar pasti pembangunan rumah. Ada yang mengatakan angka backlog 13,5 juta unit, ada pula yang menyebutkan 15 juta unit. Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Syarif Burhanuddin menjelaskan, pada dasarnya, angka backlog terbagi atas dua jenis. "Backlog dalam hal kepemilikan memang ada 13,6 juta KK (kepala keluarga) yang tidak punya rumah, berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik). Tapi kalau bicara kepenghunian maka menurut data BPS terdapat 7,6 juta," ujar Syarif saat diskusi panel Program Pengadaan Sejuta Rumah: Peluang & Tantangan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (29/1).
Lima tahun, target 7,6 juta rumah dibangun
JAKARTA. Selama ini, tidak ada angka kebutuhan masyarakat Indonesia yang menjadi standar pasti pembangunan rumah. Ada yang mengatakan angka backlog 13,5 juta unit, ada pula yang menyebutkan 15 juta unit. Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Syarif Burhanuddin menjelaskan, pada dasarnya, angka backlog terbagi atas dua jenis. "Backlog dalam hal kepemilikan memang ada 13,6 juta KK (kepala keluarga) yang tidak punya rumah, berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik). Tapi kalau bicara kepenghunian maka menurut data BPS terdapat 7,6 juta," ujar Syarif saat diskusi panel Program Pengadaan Sejuta Rumah: Peluang & Tantangan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (29/1).