Lima topik yang patut dicermati hari ini



JAKARTA. Sejumlah topik hangat bisa mempengaruhi pasar finansial pada hari ini (30/5). Berikut isu-isu  penting yang berhasil dirangkum KONTAN. 1. Harga BBM subsidi naik pertengahan JuniRencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada bulan Juni 2013 tampaknya bisa terealisasi. Mengingat, pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013 di DPR berjalan lancar. Dalam rapat lembur pembahasan anggaran pekan ini, sejumlah komisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah menyetujui hal-hal pokok yang melandasi dan rencana kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. 2. Pemerintah akan terbitkan sukuk global Rp 12 triliun Sukses menerbitkan global bond pada awal April 2013 sebesar US$ 3 miliar, pemerintah kembali berencana menarik pembiayaan dari pasar internasional. Kali ini, pemerintah berencana menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) valuta asing (valas) alias sukuk global dengan  target indikatif sekitar Rp 11 triliun – Rp 12 triliun pada semester II tahun 2013.3. Posisi IHSGPada perdagangan kemarin (29/5), IHSG ditutup naik 24,46 poin (0,47%) ke level 5,200.69. Jumlah transaksi mencapai 14,7 juta lot atau setara dengan Rp 11,2 triliun.Tercatat sebanyak 116 saham mengalami penguatan, 151 saham mengalami penurunan, 91 saham tidak mengalami perubahan dan 115 saham tidak diperdagangkan sama sekali.4. Posisi rupiah Meski sempat tertekan, rupiah akhirnya bisa kembali menguat. Di pasar spot, Rabu (28/5), pairing USD/IDR melemah 0,57% ke 9.805. Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia, dollar AS bergerak stagnan di 9.810.5. Posisi Wall StreetMayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS dilanda aksi jual tadi malam (29/5) di New York. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,7% menjadi 1.648,36. Demikian pula halnya dengan indeks Dow Jones Industrial Average yang turun 0,7% menjadi 15.302,80.Lebih dari 6,6 miliar saham berpindah tangan pada transaksi semalam. Angka tersebut lebih tinggi 5,6% dari transaksi rata-rata tiga bulanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie