SAMARINDA. Lagi, Sungai Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) tercemar oleh limbah aktivitas pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC). Akibatnya, Sungai Sangatta menjadi kotor dan berwarna coklat. Padahal, sungai tersebut digunakan masyarakat Sangatta untuk kebutuhan sehari-hari. Bupati Kutai Timur Isran Noor membenarkan hal itu. Dia mengatakan, peristiwa pencemaran oleh perusahaan tambang KPC, diakibatkan dari limbah yang keluar sebelum diolah. Penyebab utamanya karena dorongan dari hujan lebat, sedangkan kolam penampungan terus meluber dan tidak bisa menampung limbah. “Iya, benar terjadi pencemaran, yang berasal dari pengolahan limbah itu tidak sesuai kapasitas air. Saat hujan turun, air melimpah. Sedangkan limbah yang belum diolah tumpah, padahal belum diproses. Jadi mestinya diolah dulu, belum sempat diproses,” kata Isran, Jumat (16/1/2015).
Limbah PT Kaltim Prima Coal cemari Sungai Sangatta
SAMARINDA. Lagi, Sungai Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) tercemar oleh limbah aktivitas pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC). Akibatnya, Sungai Sangatta menjadi kotor dan berwarna coklat. Padahal, sungai tersebut digunakan masyarakat Sangatta untuk kebutuhan sehari-hari. Bupati Kutai Timur Isran Noor membenarkan hal itu. Dia mengatakan, peristiwa pencemaran oleh perusahaan tambang KPC, diakibatkan dari limbah yang keluar sebelum diolah. Penyebab utamanya karena dorongan dari hujan lebat, sedangkan kolam penampungan terus meluber dan tidak bisa menampung limbah. “Iya, benar terjadi pencemaran, yang berasal dari pengolahan limbah itu tidak sesuai kapasitas air. Saat hujan turun, air melimpah. Sedangkan limbah yang belum diolah tumpah, padahal belum diproses. Jadi mestinya diolah dulu, belum sempat diproses,” kata Isran, Jumat (16/1/2015).