JAKARTA. Asosiasi Produsen Synthetic Fiber Indonesia (Apsyfi) mengatakan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) yang dikenakan pada impor industri serat fiber tekstil tidak terlalu ampuh membendung impor. Apsyfi mengajukan safeguard untuk melindungi industri serat fiber tekstil dalam negeri. Redma Gita Wirawasta, Sekretaris Jenderal Apsyfi mengatakan bahwa industri serat fiber sudah memperoleh sejumlah BMAD. "Namun BMAD tersebut tidak cukup ampuh untuk menahan laju impor," ujar Gita usai jumpa Menteri Perindustrian, di Gedung Kementerian Perindustrian, Senin (22/6). Maka dari itu Gita meminta pemerintah untuk mengeluarkan safeguard. "Kami sudah berkoordinasi dengan Kemenko Ekonomi, sudah menemui KPPI dan KPPU. Kami berharap Kemenko ekonomi bisa keluarkan BMAD sementara agar lebih cepat penanggulangannya," ujar Gita.
Lindungi industri tekstil, Apsyfi minta safeguard
JAKARTA. Asosiasi Produsen Synthetic Fiber Indonesia (Apsyfi) mengatakan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) yang dikenakan pada impor industri serat fiber tekstil tidak terlalu ampuh membendung impor. Apsyfi mengajukan safeguard untuk melindungi industri serat fiber tekstil dalam negeri. Redma Gita Wirawasta, Sekretaris Jenderal Apsyfi mengatakan bahwa industri serat fiber sudah memperoleh sejumlah BMAD. "Namun BMAD tersebut tidak cukup ampuh untuk menahan laju impor," ujar Gita usai jumpa Menteri Perindustrian, di Gedung Kementerian Perindustrian, Senin (22/6). Maka dari itu Gita meminta pemerintah untuk mengeluarkan safeguard. "Kami sudah berkoordinasi dengan Kemenko Ekonomi, sudah menemui KPPI dan KPPU. Kami berharap Kemenko ekonomi bisa keluarkan BMAD sementara agar lebih cepat penanggulangannya," ujar Gita.