KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil survei nasional tahun 2022 menunjukkan, tingkat literasi dan inklusi keuangan meningkat. Literasi keuangan adalah pengetahuan seseorang terkait pengetahuan keuangan dan kemampuan dalam mengelola keuangan. Sedangkan inklusi keuangan merupakan ketersediaan akses terkait produk dan jasa keuangan. Sayangnya, gap tingkat literasi dan inklusi keuangan masih tinggi. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperlihatkan, tahun 2013 gap tersebut baru mencapai 21,8%. Meningkat menjadi 38% di 2019 dan menjadi 49,7% di tahun 2022. "Gap yang lebar ini menimbulkan dispute di masyarakat," terang Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, awal pekan ini.
Lindungi Masyarakat dan Mengurangi Pengaduan, OJK Memperketat Market Conduct
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil survei nasional tahun 2022 menunjukkan, tingkat literasi dan inklusi keuangan meningkat. Literasi keuangan adalah pengetahuan seseorang terkait pengetahuan keuangan dan kemampuan dalam mengelola keuangan. Sedangkan inklusi keuangan merupakan ketersediaan akses terkait produk dan jasa keuangan. Sayangnya, gap tingkat literasi dan inklusi keuangan masih tinggi. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperlihatkan, tahun 2013 gap tersebut baru mencapai 21,8%. Meningkat menjadi 38% di 2019 dan menjadi 49,7% di tahun 2022. "Gap yang lebar ini menimbulkan dispute di masyarakat," terang Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, awal pekan ini.