KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha mikro memiliki kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) di Indonesia. Hal ini seiring dengan besarnya usaha dan jumlah pelaku usaha. 

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, mencatat, hingga 2018 terdapat sekitar 62 juta pengusaha mikro yang mencakup 757.000 usaha kecil dan 58.600 usaha menengah. 

Namun demikian, pengusaha mikro  tersebut masih sangat rentan terhadap risiko-risiko tak terduga yang mempengaruhi keberlangsungan usaha mereka. Mengantisipasi hal tersebut, BRI Insurance (BRINS) memberi perdampingan dengan menggandeng Agen BRILink di seluruh Indonesia untuk melindungi aset para pelaku usaha. 

"Perusahaan juga berkomitmen untuk terus melindungi seluruh lapisan masyarakat, termasuk pengusaha mikro yang tersebar luas di seluruh Indonesia," kata Direktur Bisnis BRI Insurance Budi Legowo, Senin (14/6). 

Baca Juga: Digitalisasi produk, UMKM perlu kolaborasi antar stakeholder

Perusahaan hadir untuk memenuhi kebutuhan pengusaha mikro dari setiap aspek demi keberlangsungan usaha mereka melalui asuransi perlindungan yang terjangkau.

Sebanyak 23 cabang di seluruh Indonesia secara serentak melakukan sosialisasi dan edukasi kepada Agen BRILink terkait pentingnya perlindungan aset usaha. Nantinya pengusaha mikro dapat menjangkau perlindungan tersebut melalui Agen BRILink.

“Pendampingan, edukasi, dan sosialisasi menjadi kunci utama BRINS agar para pengusaha mikro ini dapat meningkatkan dan mengembangkan bisnisnya secara aman dan tenang," tambahnya. 

Selain itu, Agen BRILink juga dibekali dengan aplikasi BRINSagent yang memudahkan mereka untuk memberikan penjelasan hingga melakukan penjualan kepada pengusaha mikro. Hal ini juga mendukung program regulator dengan fitur SMES (Sederhana, Mudah, Ekonomis, dan Segera).

Dalam aplikasi tersebut, terdapat penjelasan seluruh produk asuransi mikro BRINS seperti Asmik Kerusakan Tempat Usaha dan Asmik Rumahku dengan premi mulai dari 40 ribu per tahun. 

Selanjutnya: Restrukturisasi kredit perbankan sudah turun menjadi Rp 775,32 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .