Lini asuransi properti turun, premi asuransi umum cuma naik 0,4% di kuartal I



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) merilis kinerja industri sepanjang kuartal pertam 2020. Wakil ketua bidang statistik dan penelitian AAUI Trinita Situmeang menyatakan pendapatan premi asuransi AAUI hingga Maret 2020 senilai Rp 19,84 triliun. Nilai itu hanya tumbuh 0,4% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Maret 2019 senilai Rp 19,76 triliun.

“Ini terjadi karena lini bisnis yang menjadi penyumbang utama asuransi umum tidak tumbuh tinggi. Misalnya asuransi properti turun 5,2%, kendaraan bermotor hanya tumbuh 4,9%. Begitupun marine cargo turun 3,4%, asuransi kredit turun 15,5% dan asuransi surety turun 22,5%,” ujar Trinita dalam videoconference pada Jumat (12/6).

Baca Juga: Ini jadwal pembagian dividen Asuransi Dayin Mitra (ASDM) sebesar Rp 14,98 miliar


Lanjut Ia, pangsa pasar terbesar industri asuransi umum selalu didominasi oleh lini bisnis Kendaraan Bermotor dan Harta Benda dengan proporsi sebesar 47,4%, turun sebesar 0,2% dibanding triwulan 1-2019 tahun lalu.

“Penurunan terjadi di pangsa pasar asuransi harta benda dari 23,6% menjadi 22,3% di kuartal 1-2020. Posisi ke tiga dicapai oleh lini bisnis asuransi kredit dengan proporsi sebesar 13,6% dari total portofolio asuransi umum, masih meningkat dibanding tahun lalu hanya 16,2%,” jelas Trinita.

Pertumbuhan premi asuransi Umum yang rendah tidak terlepas dari melambatnya pertumbuhan perekonomian Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 sebesar 2,97% year-on-year (yoy). Pertumbuhan tersebut mengalami kontraksi 2,41% dibandingkan triwulan IV 2019.

Baca Juga: Jasindo catat pendapatan premi dari asuransi nelayan Rp 779,3 juta

Berikut rincian kinerja lini bisnis asuransi umum sepanjang kuartal 1-2020: 1. Properti mengalami penurunan 5,2% yoy dari Rp 4,66 triliun menjadi Rp 4,42 triliun hingga Maret 2020. 2. Kendaraan bermotor tumbuh 4,9% yoy dari Rp 4,74 triliun menjadi Rp 4,97 triliun hingga Maret 2020. 3. Marine Cargo mengalami penurunan 3,4% yoy dari Rp 1,18 triliun menjadi Rp 1,14 triliun hingga Maret 2020. 4. Marine Hull tumbuh 29,9% yoy dari Rp 451,73 miliar menjadi Rp 586,99 miliar hingga Maret 2020. 5. Aviation dan Satelite tumbuh 114,2% yoy dari Rp 97,70 miliar menjadi Rp 209,27 miliar hingga Maret 2020. 6. Energi tumbuh 49,5% yoy dari Rp 77,27 miliar menjadi Rp 115,55 miliar hingga Maret 2020. 7. Liability tumbuh 4,5% yoy dari Rp 842,46 miliar menjadi Rp 880,37 miliar hingga Maret 2020. 8. Kecelakaan diri dan kesehatan tumbuh 8,9% yoy dari Rp 2,4 triliun menjadi Rp 2,61 triliun hingga Maret 2020. 9. Asuransi kredit mengalami penurunan 15,5% yoy dari Rp 3,19 triliun menjadi Rp 2,7 triliun hingga Maret 2020. 10. Suretyship mengalami penurunan -22.5% yoy dari Rp 446,94 miliar menjadi Rp 346,28 miliar hingga Maret 2020. 11. Aneka tumbuh 3,2% yoy dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,14 triliun hingga Maret 2020.

Baca Juga: Pemerintah ingin hapus kelas BPJS Kesehatan di kuatal II 2020, apa maksudnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi