Lini transportasi Blue Bird Group masih jadi tumpuan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biar kata bisnis taksi cukup sempoyongan dipepet taksi daring, PT Blue Bird Tbk tetap jadi andalan bagi Blue Bird Group Holding. Perusahaan tersebut memprediksi, lini bisnis transportasi masih akan menjadi kontributor utama pendapatan pada tahun ini.

Blue Bird Group juga memprediksi Blue Bird mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan. "Kalau sisi outlook ekonomi makro itu bagus, transportasi tetap merupakan kebutuhan mendasar, saya kira transportasi tahun ini akan membaik," tutur Adrianto Djokosoetono, Komisaris Blue Bird Holding kepada KONTAN, Kamis (25/1).

Hanya saja, manajemen Blue Bird Group belum bersedia membeberkan target pertumbuhan kinerja Blue Bird. Tak ketahuan pula, realisasi dan target kontribusi anak perusahaan berkode saham BIRD di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu ke Blue Bird Group.


Per 30 September 2017 Blue Bird mengantongi penurunan pendapatan neto 14,25% menjadi Rp 3,13 triliun dalam periode year on year (yoy). Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih juga menyusut 16,28% yoy menjadi Rp 302,13 miliar.

Salah satu upaya Blue Bird, menggandeng banyak pihak. Setelah Gojek dan Traveloka, kemarin Blue Bird bekerjasama dengan McDonalds Indonesia. Konsumen kedua perusahaan akan mendapat berbagai keuntungan, termasuk potongan harga bila menggunakan aplikasi My Blue Bird dan McDelivery online.

Hal utama, Blue Bird Group melanjutkan peremajaan kendaraan. Untuk itu, mereka mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) 2018 yang besarannya masih dihitung.

Sebagai komparasi saja, sepanjang tahun lalu Blue Bird mengalokasikan capex sebesar Rp 1,2 triliun. Mereka menggunakan untuk membeli kendaraan, merawat aneka fasilitas dan memperkuat bisnis shuttle bus.

Meskipun lini usaha transportasi anak emas, tak berarti Blue Bird Group mengabaikan lini usaha lain. Mereka mengembangkan bisnis logistik, alat berat, industri, properti dan layanan pendukung.

Dari lima lini usaha non transportasi itu, bisnis logistik adalah penyumbang pendapatan terbesar. Blue Bird Group bakal memberikan usaha ekstra dalam pengembangannya. "Saya belum bisa bilang ekspansi, yang pasti bisnis logistik akan ada rencana ekspansi," kata Adrianto yang juga menjabat sebagai Direktur PT Blue Bird Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto