JAKARTA. PT Link Net Tbk (LINK) sedang mempersiapkan backbone bisnis jangka panjang. Entitas Grup Lippo ini bakal memperkenalkan teknologi baru dalam dunia internet, yakni fiber to the home (FTTH). Selama ini, operator broadband di Indonesia masih menggunakan kombinasi serat fiber atau fiber optik dengan kabel konvensional yang biasa disebut hybrid coaxial fiber (HCF) untuk mentransmisikan data internet ke rumah pengguna. Tapi dengan FTTH, maka semuanya menjadi all fiber. Tentu, kapasitas kecepatannya bakal bertambah. Kapasitas maksimum HFC hanya bisa mentransmisikan data 800 megabyte per second (Mbps). Tapi dengan FTTH, kecepatannya bisa mencapai hingga 3 gygabyte per second.
LINK bakal perkenalkan teknologi fiber optik baru
JAKARTA. PT Link Net Tbk (LINK) sedang mempersiapkan backbone bisnis jangka panjang. Entitas Grup Lippo ini bakal memperkenalkan teknologi baru dalam dunia internet, yakni fiber to the home (FTTH). Selama ini, operator broadband di Indonesia masih menggunakan kombinasi serat fiber atau fiber optik dengan kabel konvensional yang biasa disebut hybrid coaxial fiber (HCF) untuk mentransmisikan data internet ke rumah pengguna. Tapi dengan FTTH, maka semuanya menjadi all fiber. Tentu, kapasitas kecepatannya bakal bertambah. Kapasitas maksimum HFC hanya bisa mentransmisikan data 800 megabyte per second (Mbps). Tapi dengan FTTH, kecepatannya bisa mencapai hingga 3 gygabyte per second.