KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Link Net Tbk (
LINK), anak usaha PT First Media Tbk (
KBLV) menargetakan akhir tahun 2020, pihaknya bisa menuai peningkatan pendapatan sekitar 8% sampai 9% dan laba sekitar 5% sampai 6%. Presiden Direktur dan CEO LINK, Marlo Budiman berkata, cara untuk mewujudkan target tersebut adalah aktif berkespansi menambah homepass di beberapa kota. "Sampai akhir tahun, kami akan tambah homepass di 7 kota baru, yaitu Cikampek -Purwakarta, Bali, Batam, Jogja, Kediri, dan Tegal. Kami percaya dengan strategi ini, bisa grab market share lebih banyak," jelas dia dalam paparan publik yang berlangsung virtual, Jumat (6/11).
Sepanjang kuartal III 2020, LINK tercatat telah menambah 30.679 homepass di berbagai kota. Layanan fixed broadband ini paling banyak tersedia Jakarta, Surabaya dan Bandung, diikuti oleh Yogyakarta. Tak hanya itu, LINK juga berhasil menambah jumlah pelanggan lebih dari dua kali lipat di kuartal III 2020, sebanyak 147.000 pelanggan. Pada periode yang sama tahun lalu pihaknya menambah 73.000 pelanggan. "Di masa chalenging ini, LINK bisa menambah pelanggan lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Jumlah ini tentu akan bertambah di kuartal IV," sambung dia. Marlo menyebutkan, pihaknya juga bekerjasama dengan lembaga penyedia over the top (OTT) baik dari dalam dan luar negeri dalam penyediaan tayangan yang lebih beragam. Pihaknya bekerjasama dengan Viu dan GoPlay dalam penyediaan tayangan Korea, China dan lokal. Marlo berkata juga sedang menjajaki kerjasama OTT asal Amerika Serikat. Namun pihaknya belum bisa membeberkan lebih jauh. "Kekuatan kami lainnya yang juga menjadi strategi kami adalah, sebesar 70% keluhan atau complain yang masuk bisa diselesaikan," kata dia.
Baca Juga: Proses akuisisi Link Net, empat perusahaan Malaysia & Jepang jadi calon investor baru Selama kuartal III 2020, LINK mencatat adanya penurunan laba dibanding dengan periode sama tahun lalu kendati pendapatan perseroan berhasil mengalami peningkatan. Diungkapkan perseroan bahwa turunnya laba perseroan di kuartal III 2020 akibat tergerus oleh beberapa beban perseroan yang tercatat mengalami peningkatan. "Laba menurun karena peningkatan beban perseroan di September lalu, seperti biaya sewa," jelas dia.
Adapun laba usaha tergerus menjadi Rp983,68 miliar dibanding laba pada periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,05 triliun. Lalu laba berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot jadi Rp698,91 miliar dibanding sebelumnya pada kuartal III-2019 sebesar Rp772,86 miliar. Sementara itu, pendapatan yang dibukukan oleh perseroan pada kuartal III 2020 adalah sebesar Rp2,95 triliun, naik dibandingkan dengan kuartal III 2019 yang hanya sebesar Rp2,77 triliun. Tercatat total liabilitas pada kuartal III 2020 melonjak jadi Rp3,09 triliun dari sebelumnya Rp1,99 triliun di Desember 2019. Total ekuitas turun jadi Rp4,56 triliun dari sebelumnya Rp4,66 triliun di Desember 2019. Terakhir untuk total aset, perseroan mencatat adanya peningkatan dibanding total aset pada akhir 2019, yakni menjadi Rp7,65 triliun dari sebelumnya Rp6,65 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .