Link Net siap berekspansi ke Medan dan Batam



JAKARTA. Semakin banyaknya pengguna internet di luar Jawa memicu PT Link Net Tbk mulai ekspansi ke daerah tersebut pada tahun ini.

Bila tidak ada halangan, emiten dengan kode saham LINK ini segera menjajakan layanan ke Medan dan Batam di separuh kedua tahun ini. "Kami masih penjajakan dan mengatur kabel sehingga di semester II baru mulai menggarap subscriber (pelanggan)," ucap Liryawati, Hubungan Investor PT Link Net keKONTAN, Senin (20/3).

Sayang, Liryawati tidak merinci jumlah panjang kabel yang bakal perusahaan ini bentangkan di dua kota tersebut. Yang pasti, tahun ini salah satu lini bisnis PT First Media Tbk tersebut masih fokus di segmen residensial alias rumah tangga.


Perusahaan ini menargetkan bisa menambah jaringan kabel internet ke rumah rumah (home pased) sebanyak 153.000 sambungan rumah d sepanjang tahun ini.

Maklum, perusahaan ini memang masih mengandalkan pasar rumah tangga. Tahun lalu, dari total 1,83 juta jumlah pelanggan, sekitar 84% berasal dari pasar rumah tangga. Sedangkan sisanya, yakni 16%, merupakan pelanggan perusahaan. Nah, dengan target tambahan home passed tersebut, maka jumlah pelanggan Link Net di akhir tahun ini bisa mencapai 1,98 juta.

Menurut Irwan Djaja, Direktur Utama Link Net, sejatinya pihaknya juga mengincar pertumbuhan di segmen korporasi. Langkah ini untuk memperbesar kontribusi pendapatan bagi perusahaan ini. "Bisnis korporasi juga menjadi salah satu mesin pertumbuhan penting bagi kami," ujarnya.

Sayang, Irwan tidak merinci target yang dipatok dari pertumbuhan segmen korporasi tersebut. Namun, layanan Link Net ini sejatinya dibundel dengan layanan televisi berbayar First Media. yang juga milik Grup Lippo.

Baik Liryawati maupun Irwan tidak merinci target perusahaan tersebut di tahun ini. Tapi berdasarkan catatan KONTAN, Liryawati pernah berucap, First Media menargetkan pertumbuhan pendapatan antara 13%-115% pada tahun ini. Sedangkan Link Net bisa dobel digit.

Saat ini layanan Link Net ada di Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Bali dan Malang. Adapun tahun lalu, perusahaan ini mencatat pendapatan Ro 2,95 triliun atau naik 15% dibandingkan tahun 2015 yang tercatat Rp 2,56 triliun. Tahun lalu laba juga terdongkrak 28% tahun lalu, yakni dari Rp 640 miliar menjadi Rp 819 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini