LinkedIn Bakal Pangkas 716 Pekerja dan Hapus Aplikasi di China



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. LinkedIn, jaringan media sosial yang dimiliki oleh Microsoft Corp, yang berfokus pada para profesional bisnis, akan memangkas 716 pekerja sebagai bagian dari perubahan yang lebih luas yang juga akan mengakibatkan penghapusan aplikasi pekerjaan lokal secara bertahap di China.

Dalam sepucuk surat kepada karyawan, CEO LinkedIn Ryan Roslansky mengatakan, langkah untuk memangkas peran dalam tim penjualan, operasi, dan dukungan ditujukan untuk merampingkan operasi perusahaan.

"Dengan pasar dan permintaan pelanggan yang lebih berfluktuasi, dan untuk melayani pasar yang sedang tumbuh dan berkembang secara lebih efektif, kami memperluas penggunaan vendor," tulis Roslansky dalam surat kepada karyawan pada Senin (8/5).


"Kami juga menghilangkan lapisan, mengurangi peran manajemen dan memperluas tanggung jawab untuk membuat keputusan lebih cepat," lanjut dia.

Baca Juga: Isu Dedolarisasi Mengemuka, Bank-Bank Sentral Dunia Dongkrak Cadangan Emas

Roslansky menambahkan, dalam suratnya bahwa perubahan itu akan menciptakan 250 pekerjaan baru. Seorang juru bicara LinkedIn bilang bahwa karyawan yang terkena dampak pemotongan akan memenuhi syarat untuk melamar peran tersebut.

LinkedIn juga mengatakan akan menghapus aplikasi pekerjaan yang lebih ramping yang ditawarkannya di China setelah memutuskan pada tahun 2021 untuk sebagian besar menarik diri dari negara itu, dengan alasan lingkungan yang "menantang".

Aplikasi di China yang tersisa, yang disebut InCareers, akan dihapus pada 9 Agustus, kata LinkedIn.

"Terlepas dari kemajuan awal kami, InCareer menghadapi persaingan yang ketat dan iklim ekonomi makro yang menantang, yang pada akhirnya membawa kami pada keputusan untuk menghentikan layanan," kata perusahaan kepada pengguna situs web.

Editor: Anna Suci Perwitasari